Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155993| Title: | Analisis Finansial Pengembangan Kredit Ketahanan Pangan (Kkp) Pola Indramayu : Studi Kasus Pengembangan Kkp Pola Indramayu Di Kabupaten Indramayu |
| Authors: | Syah, Hamdani M Harianto Tamkani, Kusnomo |
| Issue Date: | 2002 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Sampai sekarang, beras masih merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 220 juta jiwa. Kebutuhannya dari tahun ke tahun selalu meningkat yang disebabkan oleh pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat yang menempatkan beras sebagai sumber karbohidrat utama. Berbagai upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan beras dari hasil kegiatan budidaya di dalam negeri telah banyak dilakukan, baik yang bersifat teknis budidaya maupun yang bersifat non-teknis budidaya. Puncak keberhasilan usaha ini terjadi pada tahun 1984 ketika pada saat itu Indonesia berhasil mencapai swa-sembada beras. Dunia mengakuinya dan FAO memberikan penghargaan atas prestasi tersebut. Namun semua itu hanya bersifat momentum. Tahun-tahun berikutnya terjadi lagi ketidakseimbangan, dimana permintaan terhadap beras di dalam negeri lebih besar dibanding produksi beras nasional. Kabupaten Indramayu yang terletak di Pantai Utara Jawa Barat, merupakan salah satu kabupaten yang menyandang predikat lumbung beras nasional. Dengan areal sawah seluas 118.513 Ha dan jumlah petani yang mencapai 505.110 orang, sejak awal kabupaten ini selalu mengikuti pasang surut dinamika perberasan nasional. Rata-rata produktivitas 10 tahun terakhir telah mencapai 70,76 Ku/Ha Gabah Kering Pungut (GKP) di Musim Tanam rendengan dan 55,77 Ku/Ha GKP di Musim Tanam kemarau. Rata-rata luas panen di Musim Tanam rendengan 110.914 Ha dengan produksi 784.842,43 ton GKP dan di Musim Tanam kemarau 79.425 Ha dengan produksi 442.953,11 ton GKP. Dengan demikian rata-rata produksi tahunan dalam 10 tahun terakhir adalah 1.227.795,54 ton GKP atau setara dengan 712.121,41 ton beras. Data diatas, jika diperhitungkan dengan kebutuhan konsumsi beras penduduk Indramayu yang berjumlah 1.585.368 jiwa (2000), yaitu sebesar 250.070,88 ton (dengan asumsi per kapita mengkonsumsi beras 160 kg per tahun), maka Kabupaten Indramayu menyumbang beras untuk stok nasional sebesar 462.050,53 ton per tahun. Namun hal tersebut, bukan berarti tanpa masalah. Banyak masalah yang ditemui di dalam pelaksanaannya, baik yang bersifat teknis, struktural maupun kultural...dst. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155993 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.