Kajian Manajeman Teknologi Produksi Dipabrik Pengolahan Gondoruken dan Terpenting Sindangwangi Jawa Barat

Abstract

Produk hasil hutan non kayu yang utama atau yang menjadi andalan Perusahaan Umum (Perum) Porhutani adalah gondarukem. Gondorukem dan terpentin merupakan moduk dari Perum Perhutani yang dipasarkan di dalam negeri maupun untuk ekspor. Di dalarn negeri Perum Perhutauni merupakan produsen tunggal gundorukem dan terpentin, sehingga struktur pasar gondorukem dan terpentin di dalam negeri menjadi monopoli Perurn. Perhutani. Dengan struktur pasar yang demikian Perum Perhutani menjadi penentu dalam penetapan harga jual gondorukem dan terpentin di dalam negeri. Sedangkan di pasaran luar negeri, Cina merupakan negara pengekspor terbesar gondorukem dunia dan peaning utama Perum Perhutani. Gondorukem dan terpentin Perum Perhutani dihasilkan dari pabrik pengolahan gondorukem dan terpentin (PGT) yang tersebar di pulau Jawa. POT yang terdapat di wilayah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat adalah PGT Sindangwangi. Sampai saat ini kapasitas produksi terpasang pabrik belum tergunakan меренuhnya. Hal tersebut menyebabkan naiknya biaya produksi, yang akhirnya akan mengurangi keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan produk. Disamping itu, mndemen produk yang dihasilkan belum optimal Kapasitas produksi terpasang yang tidak tercapai, kurang optimalnya rendemen hasil produkai, tingginya tingkat persaingan pasar gondorukem dunia, ditambah dengan dimulainya ent pasar bebas, dimana produsen gondorukem dari luar negeri akan dengan leluasa masuk ke pasar gondorakem dalam negeri, menyebabkan POT Sindangwangi perlu untuk memanfaatkan teknologi yang dimilikinya seoptimal mungkin. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengelola empat perangkat teknologi yang terdiri dari perangkat teknologi, perangkat sumberdaya manusia, perangkat informasi, dan perangkat organisasi, sehingga dapat dihasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen, dengan demikian daya saing dan kinerja perusahaan dapat diningkatkan. Dengan mengkaji keempat komponen teknologi tersebut, PGT Sindangwangi diharapkan dapat menentukan pengembangan teknologi sestini dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi PGT Sindangwangi tersebut, maka eladikarya ini difokuskan pada pengkajian berikut. (1) Bagaimana pelaksanaan manajemen teknologi yang diterapkan oleh PGT Sindangwang (2) Bagaimana mengembangkan manajemen teknologi yang diterapkan, agar daya saing dan kinerja PGT amdangwangi meningkat? Tujuan dari geladikarya ini, yaitu mengkaji pelaksanaan manajernen teknologi produksi di PGT Sindangwangi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan manajemen teknologi pada PGT Sindarıgwangi, dan memberikan alternatif pengembangan teknologi yang mungkin dilaksanakan sesuai dengan kondisi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis deskriptif. Kajian manajemen teknologi didasarkan pada pengkajian indikator transformasi teknologi....dst.