Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155880| Title: | Analisis Struktur Modal Dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan Pada Pt. Sang Hyang Seri (Persero) Jakarta |
| Authors: | Syah, Hamdani M Harianto Sugiarti, Susie |
| Issue Date: | 2001 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Produksi benih yang dilakukan PT Sang Hyang Seri (Persero), meliputi sistem produksi benih, pembagian Unit Produksi Benih (UPB) dan kapasitas produksi serta proses produksi. Proses produksi benih pada PT Sang Hyang Seri (Persero) meliputi seluruh kegiatan di lapangan yaitu pengolahan tanah, persemaian, penanaman, pemeliharaan, seleksi, panenan, kemudian proses pengolahan benih sampai menjadi benih siap jual (benih kantong). Pemasaran benih PT Sang Hyang Seri (persero) dilaksanakan dengan menggunakan multi seed dealer system, terutama melalui keagenan besar (wholeseller) yang memiliki banyak saluran distribusi (kios, pengecer) hingga ke lini IV. Dalam hal kepegawaian, berdasarkan data hingga tahun 1999, PT Sang Hyang Seri (Persero) memiliki karyawan sebanyak 890 orang yang tersebar di kantor pusat maupun kantor cabang. Sebagian besar karyawan ditempatkan di kantor cabang Sukamandi, Jawa Barat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT Sang Hyang Seri (Persero) menggolongkan pengeluaran menjadi dua jenis, yaitu: Pengeluaran eksploitasi yang merupakan pengeluaran menyangkut proses produksi benih. Pengeluaran eksploitasi dibagi menjadi dua, yaitu biaya langsung, yang bersifat variabel dan biaya tidak langsung, yang bersifat tetap. Pengeluaran non eksploitasi yang merupakan pengeluaran bersifat investasi. Berdasarkan analisis struktur biaya pada tahun 1999, biaya umum pada PT Sang Hyang Seri (Persero) merupakan faktor biaya tetap terbesar yang dikeluarkan, sebesar lebih dari setengah biaya tetap total yaitu 57,27 persen. Sedangkan faktor biaya tetap terkecil adalah biaya pemasaran. Relatif rendahnya biaya pemasaran disebabkan sebagian besar produk benih PT Sang Hyang Seri (Persero) merupakan produk yang diatur oleh pemerintah dan dipromosikan seiring dengan program kebijakan pemerintah lainnya. Sedangkan biaya variabel terbesar terjadi pada biaya pembelian bakal benih yang mencapai 81,59 persen dari total biaya variabel. Kegiatan pembelian bakal benih merupakan kegiatan utama dalam produksi benih yang selanjutnya dikeringkan dan disortasi untuk kemudian dibersihkan dan dikemas hingga siap dipasarkan, dst... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155880 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.