Kajian Manajemen Teknologi dan Sistem Manajemen Mutu Iso 9002 Di Industri Kayu Lanis Pt. Nusantara Plywood

Abstract

Kayu lapis sebagai primadona andalan ekspor Indonesia kini mengalami penurunan dalam jumlah ekspor sejak tahun 1995 hingga tahun 1999. Jumlah ekspor tahun 1997 adalah 8.354.000 meter kubik dengan nilai US $ 3.409,0 juta menurun menjadi 8.043.6000 meter kubik dengan nilai US $ 2.077,9 juta pada tahun 1998 dan menurun lagi menjadi 7.768.000 meter kubik dengan nilai US $ 2.256,3 juta pada tahun 1999. Ditengah persaingan yang kian ketat, tuntutan konsumen juga semakin tinggi terhadap mutu, sementara bahan baku semakin sulit diperoleh dan menurun kualitasnya. PT. Nusantara Plywood bergerak di bidang pengolahan kayu terpadu yang terdiri dari kayu lapis, block board, wood working dan sawmill. PT. Nusantara Plywood telah menerapkan sistem manajemen ISO 9002 untuk ruang lingkup kayu lapis pada tahun 1999. Namun disisi lain bahan baku kayu lapis berupa log semakin berkurang mutunya seperti diameter log yang semakin kecil dilain pihak persaingan semakin meningkat. PT. Nusantara Plywood telah mengantisipasi masalah tersebut dengan pembelian mesin pengupasan vinir yang dapat mengolah kembali sisa kupasan log yang tidak dapat dikupas dengan mesin pengupas yang biasa digunakan dan patching machine untuk memperbaiki mutu vinir muka, manajemen menginginkan pemanfaatan mesin-mesin baru tersebut secara optimal dan melalui penerapan sistem manajemen teknologi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk memanfaatkan teknologi yang ada seoptimal mungkin maka diperlukan pengelolaan komponen teknologi yang terdiri dari perangkat teknologi (technoware), perangkat sumber daya manusia (human ware), perangkat informasi (infoware), dan perangkat organisasinya (orgaware). Melalui manajemen teknologi yang baik yang dipadukan dengan sistem manajemen mutu maka akan diperoleh kemampuan yang optimal untuk menghasilkan produk bermutu sesuai dengan keinginan pelanggan. dst...