Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155834
Title: | Analisis Kelayakan Investasi Penambahan Kapasitas Produksi Benang Pada Pt. Malakasari |
Authors: | Harianto Wahyudi Purwadi |
Issue Date: | 2001 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Tekstil dan Produk Tekstil merupakan salah satu industri andalan pemerintah, karena selain merupakan penghasil devisa terbesar dari sektor sommigas juga termasuk industri padat karya yang mampu menyerap tenaga Merja sekitar 1,5 juta orang. Meskipun demikian akibat krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang diikuti gejolak politik telah berdampak pada penurunan ekspor khususnya pada kelompok mata Sugungan pakaian jadi. Kenyataan ini mendorong perusahaan tekstil yang selama ini menjual produknya ke perusahan Garment di pasar lokal, mulai berorientasi pada pasar ekspor sehingga nilai ekspor secara keseluruhan meningkat sebesar 12,1% yaitu dari USD 6.534,0 juta (1997) menjadi USD 7327,5 juta (1998). Kecenderungan perbaikan kondisi politik dan ekonomi Indonesia serta berangsur-angsur membaiknya kepercayaan dunia international memberi peluang dalam pemasaran TPT baik untuk konsumsi lokal maupun elapor PT Malakasari merupakan salah satu pemain industri tekstil yang berlokasi di Kab. Bandung yang saat ini memiliki 2 unit usaha masing-masing Unit Spinning (2.160 spindel) menghasilkan benang besar berukuran 75-20s dengan kapasitas 54.000 bale per tahun dan Unit Weaving menghasilkan kain jadi (grey) jenis denim dengan kapasitas 24.000.000 meter per tahun. Hasil produksi benang dikonsumsi sendiri sedangkan kain grey di jual ke perusahaan penghasil kain jadi (Dyeing/Finishing). Dengan kapasitas Unit Spinning tersebut sebenarnya perusahaan mampu memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku benangnya, namun karena tidak seluruh permintaan grey merupakan kain berbahan benang besar tetapi juga kain katun berbahan benang kecil (308) maka perusahaan terpaksa harus membeli dari perusahaan lain (kurang lebih 50%). Konsekwensi dari ketergantungan ini berakibat pada pasokan bahan baku benang kecil yang tidak kontinue dan harga pembelian yang berfluktuasi sehingga selain kesulitan menentukan harga jual juga laba yang diperoleh menjadi tidak optimal. Menyadari permasalahan tersebut dan melihat peluang yang ada maka dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya, PT Malakasari merencanakan akan menambah mesin Spinning sebanyak 30.240 windel yang menghasilkan benang kecil berkapasitas 26.160 bale per tahun. dst.... |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155834 |
Appears in Collections: | MT - Business |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.