Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155683
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPasaribu, Syamsul Hidayat-
dc.contributor.authorMadyansyah, Kalama Ridho-
dc.date.accessioned2024-08-05T07:28:27Z-
dc.date.available2024-08-05T07:28:27Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155683-
dc.description.abstractKonsumsi rumah tangga menjadi komponen utama dalam PDB Indonesia yang memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, distribusinya masih tidak merata di seluruh wilayah. Konsumsi rumah tangga cenderung terpusat di Pulau Jawa, sementara wilayah timur mengalami tingkat konsumsi yang lebih rendah. Meskipun pemerintah telah melakukan upaya dengan berbagai kebijakan di bidang moneter maupun fiskal, konsumsi rumah tangga di Indonesia masih belum merata dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi serta pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia. Analisis tersebut dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan regresi data panel pendekatan dengan Fixed Effect Model (FEM) dengan objek penelitian berupa 34 provinsi di Indonesia dan rentang waktu dari tahun 2015 sampai 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga bervariasi antarwilayah, DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi provinsi dengan konsumsi rumah tangga terbesar, sedangkan Maluku dan Papua Barat menjadi provinsi dengan konsumsi rumah tangga terendah. Kebijakan moneter melalui peningkatan jumlah uang beredar dan penurunan suku bunga kredit serta kebijakan fiskal dengan peningkatan pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap konsumsi rumah tangga di Indonesia.-
dc.description.abstractHousehold consumption is a major component of Indonesia's GDP, playing a crucial role in driving economic growth. However, its distribution remains uneven across regions. Household consumption tends to be concentrated in Java Island, while eastern regions experience lower consumption levels. Despite government efforts through various monetary and fiscal policies, household consumption levels in Indonesia have yet to be evenly distributed. This research aims to analyze the conditions and the influence of monetary and fiscal policies on household consumption in Indonesia. The analysis is conducted using a qualitative descriptive method and a panel data regression approach with the Fixed Effect Model (FEM), focusing on 34 provinces in Indonesia from 2015 to 2023. The results show that household consumption varies among regions, with DKI Jakarta and West Java being the provinces with the highest household consumption, while Maluku and West Papua have the lowest. Monetary policies, such as increasing the money supply and lowering credit interest rates, along with fiscal policies, such as increasing government spending, significantly impact household consumption in Indonesia.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal terhadap Konsumsi Rumah Tangga di Indonesia: Studi Panel Provinsi Tahun 2015-2023id
dc.title.alternativeThe Impact of Monetary and Fiscal Policies on Household Consumption in Indonesia: A Provincial Panel Study from 2015-2023-
dc.typeSkripsi-
dc.subject.keywordfiscal policyid
dc.subject.keywordmonetary policyid
dc.subject.keywordhousehold consumptionid
dc.subject.keywordpanel data regressionid
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_H1401201057_115f6aa769634d8bb4bc9dc430d7d05a.pdfCover524.07 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_H1401201057_5409da5f96e64ca395deff50016fbc31.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.83 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_H1401201057_217f83ff55184e8a8f978c9b845eb365.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.