Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155439
Title: Dinamika Kualitas Air Tambak Ekstensif Ikan Bandeng di Kelurahan Teritip Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur
Other Titles: Dynamics of Water Quality of Extensive Milkfish Ponds in Teritip Village Balikpapan City East Kalimantan Province
Authors: Supriyono, Eddy
Hastuti, Yuni Puji
Nirmala, Kukuh
Melati, Aulia Firda
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Balikpapan merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur yang turut menyumbang hasil produksi perikanan budidaya pada tambak ekstensif dan beberapa lokasi tambak terletak di Kelurahan Teritip. Jumlah produksi perikanan budidaya pada tambak ekstensif dengan komoditas ikan bandeng dalam beberapa tahun terakhir menurun. Indikasi bahwa penurunan produktivitas tambak terjadi karena penurunan kualitas air. Dinamika kualitas air sangat mempengaruhi produktivitas budidaya ikan bandeng di tambak ekstensif. Pendekatan terhadap masalah ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis dinamika dan korelasi kualitas air seperti parameter fisika, kimia, biologi perairan, serta analisis status mutu air untuk kegiatan budidaya, dan analisis kinerja produksi tambak ikan bandeng di Kelurahan Teritip Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2023 yang dilakukan pada kawasan tambak ekstensif ikan bandeng di sekitar Sungai Selok Api Kelurahan Teritip Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode penelitian yaitu studi kasus pada perairan sekitar tambak ekstensif ikan bandeng di Kelurahan Teritip Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Parameter penelitian meliputi kondisi kualitas perairan (parameter fisika, kimia, dan biologi), Principal Component Analysis (PCA) dan korelasi Pearson parameter kualitas air, serta status mutu air dengan metode STORET dan CCME WQI (Canadian Council of Ministers of the Environment Water Quality Index), dan kinerja produksi tambak. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistic 26, MINITAB 18, serta Microsoft Excel 365. Hasil analisis kecerahan menunjukkan nilai rata-rata kecerahan perminggu berkisar antara 0,37 cm hingga 0,85 cm. Hasil pengukuran suhu menunjukkan nilai rata-rata perminggu berkisar antar 26,13°C hingga 30,70°C. Hasil pengukuran salinitas menunjukkan nilai rata-rata tertinggi 29,13 ppt dan nilai terendah yaitu 8,72 ppt. Hasil pengukuran parameter pH berada pada nilai rata-rata perminggu tertinggi 7,80 dan terendah 7,00. DO (Dissolved Oxygen) menunjukkan nilai rata rata tertinggi 8,55 mg/L dan nilai rata-rata terendah yaitu 3,82 mg/L. Hasil pengukuran amonia menunjukkan nilai rata-rata perminggu dengan nilai tertinggi 0,17 mg/L dan nilai rata-rata terendah 0 mg/L. Hasil nitrit menunjukkan nilai rata rata perminggu dengan nilai tertinggi 0,03 mg/L. Nilai rata-rata nitrat perminggu menunjukkan nilai tertinggi pada Lokasi 2, sedangkan konsentrasi nitrat terendah pada Lokasi 1, Lokasi 3, Lokasi 4, Lokasi 5, dan Lokasi 6. Hasil pengukuran fosfat menunjukkan nilai rata-rata perminggu dengan nilai tertinggi 0,013 mg/L. Hasil pengukuran BOD menunjukkan nilai rata-rata berkisar antar 4,45 mg/L hingga 6,77 mg/L. Nilai rata-rata COD yang terukur berkisar antar 34,63 mg/L hingga 71,52 mg/L. Hasil analisis jumlah jenis bentos berkisar antar 5 jenis hingga 14 jenis. Hasil analisis kelimpahan bentos berkisar antar 910 ind/m2 hingga 2392 ind/m2. Hasil tabulasi PCA (Principal Component Analysis) menunjukkan bahwa PC1 memiliki nilai eigen 2,7030 dan nilai kumulatif 38,6%, lalu PC2 memiliki nilai eigen 1,2373 dan nilai kumulatif 56,3%, kemudian PC3 memiliki nilai eigen 1,0605 dan nilai kumulatif 71,4%. Parameter perairan yang menjadi variabel tersebar pada tiga komponen utama (PC1, PC2, dan PC3) menjelaskan 71,4% dari ragam total pada proporsi masing-masing. Komponen utama PC1 menunjukkan variabel yang termasuk dalam kelompok ini yaitu suhu, pH, BOD, dan COD. Komponen utama PC2 menunjukkan salinitas dan DO berada dalam kelompok yang sama. Hasil PC3 menunjukkan bahwa parameter amonia menjadi variabel yang berperan dalam menyusun kelompok komponen utama. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa parameter suhu memiliki korelasi signifikan dengan pH (0,564), amonia (-0,304), BOD (-0,376) dan COD (-0,412). Parameter salinitas memiliki hubungan yang signifikan dengan parameter DO (0,203), amonia (0,160), BOD (0,189), dan COD (0,180). Hasil analisis korelasi juga menunjukkan bahwa parameter pH memiliki hubungan yang signifikan dengan parameter BOD (-0,530) dan COD (-0,505). Parameter DO juga menunjukkan hasil korelasi yang signifikan terhadap amonia (0,203), BOD (0,343), dan COD (0,179). Hasil analisis korelasi pada parameter BOD juga menunjukkan hasil yang signifikan dengan parameter COD dengan nilai korelasi sebesar 0,659. Hasil analisis indeks STORET menunjukkan hasil bahwa status mutu air di lokasi penelitian secara umum termasuk dalam kategori Kelas D (skor = -31), tercemar berat dengan jumlah total skor sebesar -36. Hasil CCME WQI menunjukkan bahwa lokasi penelitian secara umum masuk ke dalam kategori Fair atau sedang dengan nilai sebesar 67,87. Hasil analisis survival rate dengan nilai tertinggi sebesar 79% pada Lokasi 5 dan survival rate terendah yaitu 45% pada Lokasi 1 dan Lokasi 2. Hasil analisis kinerja produksi tambak pada jumlah populasi ikan di tambak yang tertinggi yaitu 17.351 ekor pada Lokasi 5. Hasil kinerja produksi tambak dengan jumlah populasi terendah yaitu pada Lokasi 2 sebanyak 8933 ekor. Nilai produksi biomassa tertinggi yaitu sebanyak 3086,49 kg terdapat pada Lokasi 5. Nilai produksi biomassa terendah ditunjukkan pada Lokasi 2 dengan nilai 1414,44 kg. Nilai produktivitas tambak ekstensif ikan bandeng dengan masa pemeliharaan dalam kurun waktu empat tahun tertinggi ditunjukkan pada Lokasi 1 sebesar 2874,07 kg/ha dan nilai produktivitas terendah pada Lokasi 2 senilai 1407,41 kg/ha. Dinamika kualitas air berdasarkan nilai rata-rata perminggu pada perairan sekitar tambak ekstensif ikan bandeng di Kelurahan Teritip Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur cukup berfluktuasi. Status mutu air berdasarkan indeks STORET masuk dalam kategori tercemar berat (Skor -36) dan indeks CCME WQI masuk dalam kategori sedang/Fair (Nilai 67,87) dengan faktor pembatas yaitu salinitas, pH, DO, amonia, fosfat, dan COD. Hal ini diindikasikan sebagai salah satu penyebab menurunnya nilai kinerja produksi tambak ikan bandeng dengan sistem ekstensif di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155439
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C1501202015_ea1c91d2ed5d4eb7b7c2c7d884741c84.pdfCover429.66 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_C1501202015_240e196987cf427daec085c684bd1025.pdf
  Restricted Access
Fulltext911.38 kBAdobe PDFView/Open
lampiran_C1501202015_aae7a4979c024f4fb58e588fb321c305.pdf
  Restricted Access
Lampiran383.11 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.