Uji Daya Hasil Lanjutan Galur-Galur Dihaploid Mutan Padi Turunan Inpari 42 Agritan GSR

Abstract

Padi merupakan pangan penting, sehingga produksinya perlu ditingkatkan. Pemuliaan tanaman dengan mutasi dan teknik kultur antera dapat mempercepat perolehan galur murni padi untuk mendapatkan varietas unggul. Pengembangan varietas unggul memerlukan seleksi dan pengujian untuk mendapatkan galur dengan karakter agronomi baik dan hasil yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hasil lanjutan galur-galur dihaploid mutan padi turunan Inpari 42 Agritan GSR. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru, IPB, Bogor pada bulan Desember 2023 sampai April 2024. Penelitian terdiri atas satu faktor genotipe yaitu 18 galur dihaploid dan 2 varietas pembanding (Inpari 42 dan Inpari 45). Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas galur-galur dihaploid mutan padi turunan Inpari 42 Agritan GSR tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding kecuali galur SB6-13-1-1. Galur SB6-13-1-1 mempunyai hasil yang lebih rendah dibandingkan kedua varietas pembanding. Terdapat keragaman pada beberapa karakter agronomi dan karakter komponen hasil galur-galur dihaploid. Hasil korelasi menunjukkan karakter jumlah gabah total, jumlah gabah isi, dan persen gabah isi berkorelasi nyata positif terhadap produktivitas. Hasil seleksi indeks menunjukkan terdapat 10 galur dari 18 galur dihaploid memiliki nilai indeks seleksi positif dan dapat dilanjutkan pada pengujian selanjutnya.

Rice is a staple food crop in Indonesia, so ensuring its production is necessary. Plant breeding with mutation and anther culture techniques can accelerate the acquisition of pure lines of rice to obtain superior varieties. Developing superior varieties requires selecting and testing of rice lines with good agronomic characters and high yields. This study aims to select mutant of doubled haploid rice line derived from Inpari 42 Agritan GSR. The research was conducted at Sawah Baru Experimental Station, IPB, Bogor, from December 2023 to Mei 2024. The study consisted of one genotype factor, namely 18 doubled haploid lines and two check varieties (Inpari 42 and Inpari 45). The experiment used a randomized complete block design with three replications. The results showed that the productivity of all lines was not significantly different from Inpari 42 and Inpari 45 except for line SB6-13-1-1.The line SB6-13-1-1 got lower yields than the check varieties. There was variation in some agronomic characters and yield component characters of doubled haploid lines. The correlation analysis results showed that the characters of total grain number, number of filled grains, and percentages of filled grains were significantly and positively correlated with productivity. The results of selection index showed that ten lines out of 18 doubled haploid lines had a positive selection index value. Therefore, the lines can be evaluated further.