Dampak Ekonomi Wisata Pantai Mlarangan Asri Terhadap Masyarakat Kalurahan Pleret Kabupaten Kulon Progo D I Yogyakarta

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang digunakan pemerintah untuk mengembangkan perekonomian lokal berbasiskan potensi setiap daerah. Pantai sebagai salah satu potensi alam dikembangkan menjadi obyek wisata diberbagai daerah salah satunya Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar dampak ekonomi yang diterima masyarakat lokal dari adanya kegiatan wisata di desa mereka dengan merumuskan dampak ekonomi langsung, tidak langsung dan lanjutan dari biaya perjalanan yang dikeluarkan wisatawan. Metode analisis keynesian income multiplier, Income multiplier ratio dan employment generator dilakukan dengan melibatkan responden sebanyak 100 wisatawan, 40 pemilik unit usaha dan 19 tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan pengeluaran wisatawan terjadi di dua area yaitu di dalam desa pleret dan di luar desa pleret, yang kemudian pengeluaran di luar desa pleret disebut sebagai kebocoran ekonomi sebesar Rp 616.615.330. Analisis yang dilakukan pada pengeluaran wisatawan terhadap pendapatan dan pengeluaran pemilik unit usah dan tenaga kerja menghasilkan nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 1,04, Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1,40 dan Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1,46. Ketiga jenis efek pengganda memiliki nilai lebih dari satu yang berarti Pantai Mlarangan Asri sudah memberikan dampak ekonomi yang tinggi bagi masyarakat sekitar. Berbanding terbalik, dampak terhadap kesempatan kerja masih sangat kecil bila dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata wisatawan yang cukup besar setiap bulannya.

Tourism is one of the sectors used by the government to develop the local economy based on the potential of each region. Beaches as one of the natural potentials have been developed into tourist attractions in various areas, one of which is Kulon Progo Regency. This research aims to see how much economic impact local communities receive from tourism activities in their villages by formulating the direct, indirect and secondary economic impacts of travel costs incurred by tourists. The Keynesian income multiplier, income multiplier ratio and employment generator analysis method was carried out involving 100 tourists, 40 business unit owners and 19 workers. The results of the research show that tourist spending occurs in two areas, namely inside Pleret village and outside Pleret village, where spending outside Pleret village is referred to as an economic leak of IDR 616,615,330. Analysis carried out on tourist expenditures on the income and expenses of business unit owners and workers resulted in a Keynesian Income Multiplier value of 1.04, a Type I Income Multiplier Ratio of 1.40 and a Type II Income Multiplier Ratio of 1.46. The three types of multiplier effects have a value of more than one, which means that Mlarangan Asri Beach has had a high economic impact on the surrounding community. In contrast, the impact on employment opportunities is still very small when compared to the relatively large average tourist expenditure each month.