Dampak Kawasan Wisata terhadap Indeks Kebahagiaan Masyarakat di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

Abstract

Kabupaten Bandung Barat adalah kawasan wisata yang mencakup 16 kecamatan, dengan Kecamatan Cisarua sebagai satu daerah di antara lainnya yang memiliki potensi wisata. Kecamatan ini menawarkan beragam destinasi wisata seperti wisata alam, belanja, kuliner, glamping, dan wisata agro. Penelitian ini bertujuan mengkaji indeks kebahagiaan masyarakat antara pekerja sektor wisata dan non-wisata di Kecamatan Cisarua untuk mengukur dampak pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 150 responden, terdiri dari 75 pekerja wisata dan 75 pekerja non-wisata, dengan pertanyaan yang mencakup aspek-aspek kesejahteraan subjektif. Metode analisis yang digunakan adalah Gross National Happiness Index (GNHI), uji chi-square, dan analisis GLZ, yang dipilih untuk mengukur secara komprehensif tingkat kebahagiaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang kualitas hidup di Kecamatan Cisarua, mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Luaran dari penelitian ini adalah policy brief yang berfokus pada langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat dengan memenuhi ambang kecukupan variabel-variabel yang masih kurang. Policy brief ini diharapkan dapat membantu pembuat kebijakan dalam merancang program-program yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

West Bandung Regency is a tourist area comprising 16 districts, with Cisarua District being one among others that has tourism potential. This district offers a variety of tourist destinations, such as nature tourism, shopping, culinary, glamping, and agro-tourism. This study aims to examine the happiness index of the community between workers in the tourism sector and non-tourism sector in Cisarua District to measure the impact of tourism activities on community welfare. Data were collected through questionnaires distributed to 150 respondents, consisting of 75 tourism workers and 75 non-tourism workers, with questions covering aspects of subjective well-being. The analysis methods used are the Gross National Happiness Index (GNHI), chi-square test, and GLZ analysis, selected to comprehensively measure the level of happiness and the factors influencing it. The research results are expected to provide in-depth insights into the quality of life in Cisarua District, reflecting the community's welfare. The output of this study is a policy brief focusing on strategic steps to improve community happiness by meeting the sufficiency thresholds of variables that are still lacking. This policy brief is expected to assist policymakers in designing effective programs to enhance the overall welfare of the community