Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155291
Title: Pengelolaan Usaha Penggemukan Domba Lokal di Depok Jawa Barat
Other Titles: 
Authors: Ayuningtyas, Gilang
S, Tekad Urip Pambudi
Kurnia, Dany Santanu
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Domba sejak dahulu telah populer sebagai salah satu ternak ruminansia sumber pemenuh kebutuhan protein hewani diberbagai negara, termasuk di indonesia. Permintaan domba ditiap tahunnya terus meningkat. Pasar penyerap hewan ini sangat beragam. Ada yang bersifat sepanjang tahun maupun bersifat tahunan (hanya pada waktu tertentu). Pemeliharaan ternak domba di indonesia secara tradisional telah dilaksanakan secara turun temurun oleh sebagian besar petani. Selama ini domba lebih banyak berfungsi sebagai ternak tabungan, yang artinya domba dapat diuangkan (dijual) dengan cepat jika petani memerlukan uang dalam jumlah besar dan mendesak. Sampai saat ini domba sebagai salah satu usaha peternakan rakyat yang dikelola secara sederhana, maka tidaklah mengherankan perkembangan usaha peternakan domba di Indonesia tidak mengalami perkembangan yang cukup berarti. Usaha peternakan domba saat ini sebagian besar masih berperan sebagai tabungan sehingga belum dikelola dengan baik dan belum memperhitungkan input dan output sebagaimana layaknya suatu agrobisnis yang dikelola secara komersial. Untuk itu diperlukan suatu manajemen usaha beternak tertentu dalam menjalankan suatu usaha peternakan domba. Manajemen usaha dipeternakan domba berguna untuk meminimalkan kemungkinan munculnya masalah atau kendala selama usaha berjalan, sehingga peternakan dapat terus berkembang.
Sheep have long been popular as a source of ruminant livestock to meet animal protein needs in various countries, including Indonesia. The demand for sheep continues to increase every year. The market for animal absorbents is very diverse. Some are year-round or annual (only at certain times). Raising sheep in Indonesia has traditionally been carried out for generations by most farmers. So far, the sheep have functioned more as livestock savings, which means the sheep can be cashed in (sold) quickly if farmers need large and urgent amounts of money. Until now, sheep have become one of the sheep farming businesses that are managed simply, so there is no worry that the development of sheep farming businesses in Indonesia will not experience significant development. Currently, most sheep farming businesses in Situbondo still act as savings so they are not or have not been managed well and do not take into account input - output as befits a commercially managed agribusiness. For this reason, certain management efforts are required in running a sheep farming business. Sheep farming business management is useful for minimizing the possibility of problems or obstacles arising while the business is running, so that the farm can continue to develop.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155291
Appears in Collections:UT - Livestock Management and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_J0309201034_1bfaa41685b243de857afc1fd768e71f.pdfCover1.98 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_J0309201034_b52ccb6133a44ffba563ae3f60492855.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.34 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_J0309201034_ec01b66eca3643feb4161a334b775e85.pdf
  Restricted Access
Lampiran728.09 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.