Efektivitas Solubilisasi Protein Rekombinan Viral Inhibitor Protein (VIP) terhadap Imunitas Udang Vaname yang Diuji Tantang dengan White Spot Syndrome Virus

Abstract

Serangan penyakit yang menimbulkan kerugian besar bagi para pembudidaya udang vaname di Indonesia adalah white spot disease yang disebabkan oleh white spot syndrome virus (WSSV). Pemberian protein rekombinan viral inhibitor protein (VIP) menjadi salah satu alternatif untuk menghambat infeksi WSSV secara langsung. Aplikasi VIP menggunakan metode injeksi dan oral dinilai kurang efektif dan efisien jika diaplikasikan pada skala lapang. Pembuatan solubilisasi protein rekombinan VIP merupakan inovasi yang dilakukan oleh Aquaculture Technology and Development PT Suri Tani Pemuka Purwakarta dalam meningkatkan efisiensi pengaplikasi protein rekombinan VIP. Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis efektif pemberian VIP solution untuk mencegah serangan WSSV. Penelitian menggunakan empat perlakuan yaitu K-, K+, P1, dan P2 dengan perbedaan dosis pemberian VIP solution 2 mL/kg dan 5 mL/kg. Prosedur kerja meliputi kultivasi VIP, solubilisasi protein rekombinan VIP, persiapan wadah dan hewan uji, persiapan inokulum WSSV, pengujian lethal dose 50, aplikasi protein rekombinan VIP solution melalui pakan, dan uji tantang. Parameter uji yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup (TKH), aktivitas phenoloxidase (PO), aktivitas lisozim, dan uji kualitas air (suhu, pH, DO). Data diolah menggunakan Microsoft Excel 365 dan dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan udang yang diberi pakan dengan VIP solution mengalami kenaikan tingkat kelangsungan hidup dan respon imun yang signifikan saat diuji tantang dengan WSSV (p<0,05). Pemberian dosis VIP solution 2 mL/kg menunjukkan aktivitas phenoloxidase lebih tinggi (p<0,05) dan kecenderungan aktivitas lisozim lebih tinggi (p>0,05) dibandingkan perlakuan 5 mL/kg. Dosis efektif yang dapat diaplikasikan pada udang berdasarkan penelitian ini adalah 2 mL/kg.

White spot is the disease causing significant losses for pacific white shrimp farmers in Indonesia, which is caused by white spot syndrome virus (WSSV). The use of recombinant viral inhibitor protein (VIP) is considered as an alternative to directly inhibit WSSV infection. The VIP application using injection and oral methods is considered less effective and efficient when applied on a large scale. The innovation of creating a solubilized form of the recombinant VIP protein by Aquaculture Technology and Development PT Suri Tani Pemuka Purwakarta aims to improve the efficiency of VIP application. This research aims to determine the effective dosage of VIP solution for preventing WSSV outbreaks. The research uses four treatments K-, K+, P1, and P2, with different doses of VIP solution administration 2 mL/kg and 5 mL/kg. The working procedure includes VIP cultivation, solubilization of recombinant VIP protein, preparation of containers and test animals, preparation of WSSV inoculum, testing of lethal dose 50, application of recombinant VIP protein solution through feed, and challenge test. The observed parameters include survival rate (SR), phenoloxidase (PO) activity, lysozyme activity, and water quality test (temperature, pH, DO). Data were processed using Microsoft Excel 365 and analyzed with analysis of variance (ANOVA). The research findings indicate that shrimp fed with VIP solution experienced a significant increase in survival rate and immune response when challenged with WSSV (p<0,05). The immune response of phenoloxidase and lysozyme in shrimp fed with VIP solution was significantly higher compared to the positive control shrimp (p<0,05). The administration of VIP solution at a dose of 2 mL/kg showed higher phenoloxidase activity (p<0,05) and a tendency for higher lysozyme activity (p>0,05) compared to the 5 mL/kg treatment. The effective dose for shrimp based on this study is 2 mL/kg.

Serangan penyakit yang menimbulkan kerugian besar bagi para pembudidaya udang vaname di Indonesia adalah white spot disease yang disebabkan oleh white spot syndrome virus (WSSV). Pemberian protein rekombinan viral inhibitor protein (VIP) menjadi salah satu alternatif untuk menghambat infeksi WSSV secara langsung. Aplikasi VIP menggunakan metode injeksi dan oral dinilai kurang efektif dan efisien jika diaplikasikan pada skala lapang. Pembuatan solubilisasi protein rekombinan VIP merupakan inovasi yang dilakukan oleh Aquaculture Technology and Development PT Suri Tani Pemuka Purwakarta dalam meningkatkan efisiensi pengaplikasi protein rekombinan VIP. Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis efektif pemberian VIP solution untuk mencegah serangan WSSV. Penelitian menggunakan empat perlakuan yaitu K-, K+, P1, dan P2 dengan perbedaan dosis pemberian VIP solution 2 mL/kg dan 5 mL/kg. Prosedur kerja meliputi kultivasi VIP, solubilisasi protein rekombinan VIP, persiapan wadah dan hewan uji, persiapan inokulum WSSV, pengujian lethal dose 50, aplikasi protein rekombinan VIP solution melalui pakan, dan uji tantang. Parameter uji yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup (TKH), aktivitas phenoloxidase (PO), aktivitas lisozim, dan uji kualitas air (suhu, pH, DO). Data diolah menggunakan Microsoft Excel 365 dan dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan udang yang diberi pakan dengan VIP solution mengalami kenaikan tingkat kelangsungan hidup dan respon imun yang signifikan saat diuji tantang dengan WSSV (p<0,05). Pemberian dosis VIP solution 2 mL/kg menunjukkan aktivitas phenoloxidase lebih tinggi (p<0,05) dan kecenderungan aktivitas lisozim lebih tinggi (p>0,05) dibandingkan perlakuan 5 mL/kg. Dosis efektif yang dapat diaplikasikan pada udang berdasarkan penelitian ini adalah 2 mL/kg.

White spot is the disease causing significant losses for pacific white shrimp farmers in Indonesia, which is caused by white spot syndrome virus (WSSV). The use of recombinant viral inhibitor protein (VIP) is considered as an alternative to directly inhibit WSSV infection. The VIP application using injection and oral methods is considered less effective and efficient when applied on a large scale. The innovation of creating a solubilized form of the recombinant VIP protein by Aquaculture Technology and Development PT Suri Tani Pemuka Purwakarta aims to improve the efficiency of VIP application. This research aims to determine the effective dosage of VIP solution for preventing WSSV outbreaks. The research uses four treatments K-, K+, P1, and P2, with different doses of VIP solution administration 2 mL/kg and 5 mL/kg. The working procedure includes VIP cultivation, solubilization of recombinant VIP protein, preparation of containers and test animals, preparation of WSSV inoculum, testing of lethal dose 50, application of recombinant VIP protein solution through feed, and challenge test. The observed parameters include survival rate (SR), phenoloxidase (PO) activity, lysozyme activity, and water quality test (temperature, pH, DO). Data were processed using Microsoft Excel 365 and analyzed with analysis of variance (ANOVA). The research findings indicate that shrimp fed with VIP solution experienced a significant increase in survival rate and immune response when challenged with WSSV (p<0,05). The immune response of phenoloxidase and lysozyme in shrimp fed with VIP solution was significantly higher compared to the positive control shrimp (p<0,05). The administration of VIP solution at a dose of 2 mL/kg showed higher phenoloxidase activity (p<0,05) and a tendency for higher lysozyme activity (p>0,05) compared to the 5 mL/kg treatment. The effective dose for shrimp based on this study is 2 mL/kg.