Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155121
Title: Keberdayaan Perempuan Pengrajin dan Keberlanjutan Industri Gerabah di Desa Maregam Kota Tidore Kepulauan
Other Titles: Empowerment of Women Craftsmen and Sustainability of the Pottery Industry in Maregam Village, Tidore City, Islands
Authors: Saharuddin
Sumarti M.C, Titik
Rabo, Ahmad
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: AHMADRABO “Keberdayaan Perempuan Pengrajin dan Keberlanjutan Industri Gerabah di Desa Maregam Kota Tidore Kepulauan“ dibimbing oleh SAHARUDDIN dan TITIK SUMARTI Keberdayaan perempuan pengrajin dan keberlanjutan industri gerabah penting untuk dikaji, karena perempuan sebagai aktor utama dalam industri gerabah memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga. Selain sebagai ibu rumah tangga, perempuan di Desa Maregam juga beraktivitas sebagai pengrajin gerabah. Di sisi lain, kebijakan dan program pemerintah belum efektif dalam meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan. Keberdayaan perempuan pengrajin akan dapat mengatasi masalah kemiskinan keluarganya, termasuk perbaikan ketahanan pangan dan gizi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik perempuan pengrajin dan usaha industri gerabah di Desa Maregam. Menganalisis tingkat keberdayaan perempuan pengrajin dan indikator-indikator yang menentukan keberdayaan perempuan pengrajin gerarabah di Desa Maregam. Menganalisis hubungan tingkat keberdayaan perempuan pengrajin dan tingkat keberlanjutan industri gerabah di Desa Maregam. Merumuskan kebijakan pemberdayaan perempuan pengrajin gerabah di Desa Maregam. Adapun metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan wawancara dengan pendekatan survei, 66 perempuan pengrajin sebagai responden yang dikumpulkan dengan metode survei. Data diolah menggunakan analisis korelasi rank spearman dengan menggunakan SPSS Hasil penelitian menunjukkan bahwa karaktertisik pengrajin perempuan yang ada di Desa Maregam ini yaitu sebagian besar pengrajin perempuan berusia dewasa pertengahan atau usia >35-50 tahun, hanya berpendidikan SD, dengan pendapatan yang diperoleh para pengrajin perempuan sebesar < Rp 1 000 000 per bulan, memiliki jumlah anak sebanyak 2 orang, dan sebagai besar jumlah anggota keluarganya terdiri dari 3-5 orang anggota keluarga, dan terakhir sebagian besar anggota keluarga pengrajin perempuan yang bekerja hanya suami dan istri saja. Sebagian besar para pengrajin masih mengkombinasikan penggunaan tanah sendiri dan juga membeli tanah dari daerah lain dalam memenuhi kebutuhan bahan baku produksi gerabah. Tipologi usaha industri di Desa Maregam, kategori pemula dan berkembang. Tipologi pemula rata-rata memenuhi indikator: lokasi, bahan baku, diversifikasi produk dan limbah. Tipologi berkembang rata-rata memenuhi indikator lokasi, bahan baku, transportasi, jangkauan pemasaran, diversifikasi produk dan limbah. Indikator yang menentukan keberdayaan perempuan pengrajin gerabah di Desa Maregam dilihat dari rata-rata tingkat keberdayan perempuan pengrajin diperoleh. Indikator yang paling menentukan keberdayaan perempuan pengrajin di Desa Maregam adalah indikator kepemimpinan dan indikator pendapatan. Terdapat hubungan antara tingkat keberdayaan perempuan pengrajin dengan tingkat keberlanjutan industri gerabah. Dua indicator penentu dalam tingkat keberdayaan perempuan pengrajin, yaitu tingkat pendapatan dan kepemimpinan memiliki hubungan paling kuat/signifikan dengan tingkat keberlanjutan usaha industri gerabah di Desa Maregam Indikator pendapatan menentukan keberlanjutan industri gerabah karena dengan meningkatnya pendapatan masyarakat yang berasal dari jenis produksi gerabah ini setelah dilakukan pemberdayaan dalam bentuk pelatihan yang menunjukkan bahwa semakin meningkatnya daya inovasi dari para pengrajin perempuan di Desa Maregam. Indikator keberdayaan perempuan pengrajin lain yang menentukan keberlanjutan industri gerabah ini adalah indikator kepemimpinan. Keberadaan pemimpin ini akan memberikan manfaat besar bagi keberlanjutan industri gerabah di masa depan. Karena adanya pemimpin kelompok ini diharapkan dapat menjadi perantara para perempuan pengrajin dalam menyampaikan keinginan-keinginan atau harapan-harapan yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produksi gerabah. Saran untuk keberlanjutan industri gerabah Desa Maregam melalui upaya pemberdayaan perempuan pengrajin gerabah yaitu, (1) pembentukan kelompok perempuan pengrajin (2). fasilitasi pengembangan inovasi produk gerabah (3) kemitraan dan pendampingan dari pemerintah baik Daerah/Kementerian/lembaga/Mitra. Rekemondasi untuk Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepualaun adalah menetapkan Pulau Mare sebagai Kawasan Konservasi Budaya/Kawasan Cagar Budaya. Kebijakan ini sebagai salah satu upaya pemerintah mempertahankan dan menjamin keberlanjutan usaha industri gerabah di Desa Maregam yang telah diwariskan secara turun temurun. Selain itu dukungan kemitraan baik BUMN, Perbankan maupun swasta dalam mendorong tata kelola kelembagaan ekonomi dan peningkatan nilai produk dengan tetap mempertahakan kearifan lokal gerabah Desa Maregam. Kata Kunci : Gerabah, Keberdayaan, Keberlanjutan
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155121
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_I3503202005_080950a534374cb5906fe5888a0aa58e.pdfCover1.42 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_I3503202005_1e0233943f6b40e9868591875167ba76.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.32 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_I3503202005_ca8ddf1ded6847aaa858c96bee478c69.pdf
  Restricted Access
Lampiran901.67 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.