Analisis Konten Dalam Mempengaruhi Tingkat Ketertarikan Produk Digital

Abstract

Digital marketing menjadi strategi yang sangat relevan dalam era ini, memungkinkan perusahaan untuk menggunakan berbagai kanal seperti website, media sosial, mesin pencari, email, dan konten online lainnya untuk berinteraksi dengan konsumen potensial. Digital marketing memungkinkan perusahaan untuk menargetkan audiens secara efektif, mengukur kinerja kampanye dengan data dan analitik, serta mengoptimalkan strategi pemasaran berdasarkan hasil yang diperoleh. Menurut penelitian oleh Ryan dan Jones (2009), digital marketing telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan pemasaran, dengan perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesadaran konsumen terhadap produk digital berdasarkan berbagai marketing treatment, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan konsumen, serta menganalisis strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan ketertarikan konsumen. Data primer diperoleh melalui pengumpulan data selama kampanye Instagram Ads yang berlangsung selama dua minggu, yang mencakup metrik seperti impression, reach, total interaction, profile visit, dan web visit. Metode Quasi Experimental Design digunakan untuk membandingkan hasil dari pendekatan konten yang berbeda seperti soft selling, hard selling, dan promotion, sedangkan metode Chi-Square digunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan antara frekuensi yang diharapkan dan yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa marketing treatment dan format konten yang berbeda memiliki dampak signifikan terhadap tingkat kesadaran konsumen. Promosi diskon dengan konten video menghasilkan account reached tertinggi, menunjukkan bahwa konten visual yang dinamis dapat menarik perhatian konsumen lebih efektif. Selain itu, soft selling dengan konten foto menghasilkan total interactions tertinggi, menunjukkan bahwa pendekatan yang tidak memaksa dan visual yang menarik dapat meningkatkan interaksi konsumen. Sebaliknya, hard selling dengan konten video lebih efektif dalam mendorong interaksi digital seperti likes, comments, dan shares. Implikasi manajerial dari penelitian ini menekankan pentingnya fleksibilitas dalam strategi pemasaran digital. Perusahaan harus mempertimbangkan penggunaan konten video untuk promosi diskon dan konten foto untuk pendekatan soft selling guna meningkatkan kesadaran dan interaksi konsumen. Penggunaan data dan analitik secara berkelanjutan sangat penting untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran dan menyesuaikan strategi berdasarkan preferensi audiens. Dengan memahami preferensi audiens dan menyesuaikan konten secara berkala, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran digital dan menarik lebih banyak konsumen.

Digital marketing has become a highly relevant strategy in this era, allowing companies to use various channels such as websites, social media, search engines, emails, and other online content to interact with potential consumers. Digital marketing enables companies to effectively target audiences, measure campaign performance with data and analytics, and optimize marketing strategies based on the results obtained. According to research by Ryan and Jones (2009), digital marketing has proven effective in achieving marketing goals, with companies adopting this strategy tending to have higher conversion rates. Research by Chaffey and Smith (2017) also shows that digital marketing provides significant competitive advantages, particularly through the utilization of data and analytics to understand consumer behavior. This study aims to identify the level of consumer awareness of digital products based on various marketing treatments, identify factors influencing consumer interest, and analyze effective marketing strategies to increase consumer interest. Primary data was collected during a two-week Instagram Ads campaign, including metrics such as impression, reach, total interaction, profile visit, and web visit. The data was processed using Microsoft Excel and discussed descriptively. The Quasi Experimental Design method was used to compare results from different content approaches such as soft selling, hard selling, and promotion, while the Chi-Square method was used to determine the significance of the differences between expected and observed frequencies. The study results show that different marketing treatments and content formats have a significant impact on consumer awareness levels. Discount promotions with video content resulted in the highest account reached, indicating that dynamic visual content can attract consumer attention more effectively. Additionally, soft selling with photo content generated the highest total interactions, showing that a non-coercive approach with visually appealing content can enhance consumer interaction. Conversely, hard selling with video content was more effective in driving digital interactions such as likes, comments, and shares. Managerial implications from this study emphasize the importance of flexibility in digital marketing strategies. Companies should consider using video content for discount promotions and photo content for soft selling approaches to increase consumer awareness and interaction. Continuous use of data and analytics is crucial to optimizing marketing campaigns and adjusting strategies based on audience preferences. By understanding audience preferences and regularly adjusting content, companies can enhance the effectiveness of digital marketing campaigns and attract more consumers.