Pengembangan Kelompok Tani Subur Jaya Dalam Mengatasi Keterbatasan Pupuk Bersubsidi Melalui Penyuluhan Mikroorganisme Lokal

Abstract

Adanya kebijakan pemberian pupuk bersubsidi kepada petani belum mampu menjamin kesediaan pupuk yang memadai selama masa tanam. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa bantuan pupuk subsidi yang diberikan kepada petani terbatas dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mengunakan mikroorganisme lokal (MOL). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengetahuan para petani mengenai MOL sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan, untuk mengetahui pendapat para petani mengenai kegiatan penyuluhan dan penggunaan MOL pada tanaman serta untuk mengetahui adopsi inovasi yang terjadi pada diri petani dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, focus group discussion, pre test dan post test serta kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petani mengenai MOL sebelum kegiatan penyuluhan cukup baik dan meningkat menjadi baik setelah kegiatan penyuluhan. Seluruh petani berpendapat bahwa materi penyuluhan menarik, mudah dipahami, bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan kelompok. Sebagian besar petani berpendapat bahwa pemateri menjelaskan materi dengan baik dan jelas, memiliki artikulasi dan tempo yang baik serta mampu mencairkan suasana, selain itu seluruh petani merasa tertarik untuk mencoba membuat dan menggunakan MOL pada usahataninya. Seluruh petani berpendapat bahwa penggunaan MOL pada tanaman menunjukkan hasil yang baik dan sama dengan hasil penggunaan pupuk anorganik, dapat membantu meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan tanaman serta dapat menjadi alternatif pilihan dalam mengatasi permasalahan terbatasnya pupuk bersubsidi, selain itu seluruh petani berpendapat untuk terus mencoba membuat dan menggunakan MOL secara mandiri dalam melakukan usahataninya kedepannya. Adopsi inovasi yang terjadi pada diri petani dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan sudah mencapai kepada tahap mencoba (trial).

The policy of providing subsidized fertilizers to farmers has not been able to guarantee adequate fertilizer availability during the planting period. The reality in the field shows that subsidized fertilizer assistance provided to farmers is limited and not in accordance with the needs. One alternative to overcome these problems is to use local microorganisms (MOL). The purpose of the study was to determine the knowledge of farmers about MOL before and after extension activities, to determine the opinions of farmers regarding extension activities and the use of MOL on plants and to determine the adoption of innovations that occur in farmers in extension activities carried out. Data were collected through interviews, observations, focus group discussions, pre and post tests and questionnaires. The results showed that farmers' knowledge of MOL before extension activities was quite good and increased to good after extension activities. All farmers were of the opinion that the extension materials were interesting, easy to understand, useful and in accordance with the needs of the group. Most farmers thought that the presenters explained the material well and clearly, had good articulation and tempo and were able to break the ice, besides that all farmers felt interested in trying to make and use MOL on their farms. All farmers are of the opinion that the use of MOL in plants shows good results and is equal to the results of the use of inorganic fertilizers, can help increase productivity and plant growth and can be an alternative choice in overcoming the problem of limited subsidized fertilizers, in addition all farmers argue to continue to try to make and use MOL independently in doing their farms in the future. Adoption of innovations that occur in farmers in the extension activities carried out have reached the trial stage.