Aktivitas Antioksidan dan Antikanker Spirulina platensis Terhadap Sel Kanker Paru A549 secara In Vitro

Abstract

Spirulina platensis merupakan mikroalga kelompok cyanobacteria yang mengandung komponen aktif yang berpotensi sebagai antikanker. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan kadar total fenolik dan kapasitas antioksidan serta aktivitas sitotoksik ekstrak Spirulina platensis dalam menghambat pertumbuhan sel kanker paru A549. Tahapan penelitian ini yaitu ekstraksi komponen aktif spirulina menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, uji total fenolik menggunakan larutan standar asam galat, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan larutan standar asam askorbat dan aktivitas antikanker paru A549 diuji dengan metode MTT-Assay secara in vitro menggunakan sampel Spirulina platensis dari dua produsen yang berbeda. Kadar total fenolik produsen A sebesar 18,915 mg GAE/g dan produsen B sebesar 19,096 mg GAE/g. Kapasitas antioksidan pada produsen A sebesar 11,97 mg AAE/g dan produsen B sebesar 13,21 mg AAE/g. Persen inhibisi antikanker tertinggi dihasilkan pada konsentrasi 100 ppm, yaitu 20,6% untuk produsen A dan 28,3% untuk produsen B.

Spirulina platensis is a microalgae group of cyanobacteria that contains active components that have potential as anticancer. The purpose of this study was to determine the total phenolic content and antioxidant capacity and cytotoxic activity of Spirulina platensis extract in inhibiting the growth of A549 lung cancer cells. The stages of this study were extraction of active components of spirulina using maceration method with 70% ethanol solvent, total phenolic test using gallic acid standard solution, antioxidant activity test using DPPH method with ascorbic acid standard solution and A549 lung anticancer activity tested with MTT-Assay method in vitro using Spirulina platensis samples from two different producers. The total phenolic content of producer A was 18.915 mg GAE/g and producer B was 19.096 mg GAE/g. Antioxidant capacity in producer A was 11.97 mg AAE/g and producer B was 13.21 mg AAE/g. The highest percent anticancer inhibition was produced at a concentration of 100 ppm, which was 20.6% for producer A and 28.3% for producer B.