Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154385
Title: Analisis Akurasi Sensor Gas Amonia dan Karbon Dioksida untuk Kandang Kuda di Unit Rehabilitasi dan Reproduksi (URR) SKHB IPB
Other Titles: 
Authors: Akbar, Auriza Rahmad
Nurhasanah, Riana Jeany
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Penyakit pada hewan dapat disebabkan karena masalah kebersihan kandang yang di dalamnya terdapat berbagai gas, seperti NH3 dan CO2. Oleh karena itu, perlu implementasi IoT untuk mengukur kadar gas NH3 dan CO2 yang akan memudahkan monitoring kadar gas di kandang. Penelitian ini dilakukan di kandang kuda URR SKHB IPB dan menggunakan tahapan identifikasi kebutuhan, desain, implementasi, dan pengujian. Dalam penelitian ini perangkat keras yang digunakan adalah ESP32, MICS-6814, MICS-4514, BME-680, dan MH-Z19. Dengan adanya berbagai jenis sensor, maka perlu pengujian untuk membandingkan akurasinya. Pengujian dilakukan selama enam hari dan dilakukan dua tahap, yaitu kalibrasi dan pengukuran akurasi. Setelah itu diambil data satu hari pengujian yang dianggap paling lengkap sebelum dan sesudah kalibrasi, lalu dibuat scatter plot untuk mendapatkan persamaan regresi dan korelasinya. Namun, ternyata NH3 tidak dapat dijadikan ukuran kebersihan kandang kuda karena kandang kuda URR kebersihannya sangat terjaga. MH-Z19 dapat digunakan untuk pengukuran gas CO2 karena akurasinya sebesar 96±3% setelah kalibrasi. BME-680 tidak dapat mengukur gas CO2 dan PM2.5 karena korelasinya sangat kecil.
Diseases in animals can be caused by problems with the cleanliness of cages in which various gases, such as NH3 and CO2. Therefore, it is necessary to implement IoT to measure NH3 and CO2 gas levels which will make it easier to monitor gas levels in the cage. This research was conducted at the URR SKHB IPB and used the stages of needs identification, design, implementation and testing. In this research, the hardware used was ESP32, MICS-6814, MICS-4514, BME-680, and MH-Z19. With various types of sensors, testing is needed to compare their accuracy. Testing was carried out for six days and carried out in two stages, namely calibration and accuracy measurement. After that, data from one day of testing was taken which was considered the most complete before and after calibration, then a scatter plot was made to get the regression equation and correlation. However, it turns out that NH3 cannot be used as a measure of the cleanliness of a horse stable because the URR horse stable is very clean. MH-Z19 can be used for measuring CO2 gas because its accuracy is 96 ± 3% after calibration. BME-680 cannot measure CO2 and PM2.5 gases because the correlation is very small.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154385
Appears in Collections:UT - Computer Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_G6401201061_dda361364ed3415a857743805fed4726.pdfCover492.52 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_G6401201061_7b6b106355ad4be9965f9eaff831fa39.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.68 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_G6401201061_00625009cb9b44498860280337cff88b.pdf
  Restricted Access
Lampiran505.07 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.