Efektivitas Infusa Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) sebagai Antidiare pada Mencit (Mus musculus)

Abstract

Diare merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka kesakitan serta kematian yang masih tinggi. Pengobatan diare dapat diobati menggunakan bahan alami, salah satunya adalah tanaman jambu mete. Jambu mete merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia dan memiliki berbagai manfaat terutama dalam bidang kesehatan. Daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat diare. Penelitian ilmiah terkait infusa daun jambu mete sebagai antidiare belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas infusa daun jambu mete sebagai obat antidiare dan kandungan senyawa metabolit sekunder dalam daun jambu mete. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit sebagai hewan coba yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol negatif (Tween 80 1%), kelompok kontrol positif (loperamid HCl), dan 3 kelompok infusa daun jambu mete konsentrasi bertingkat 25%, 50%, dan 100%. Variabel yang diamati dalam metode proteksi intestinal adalah frekuensi buang air besar, konsistensi tinja, onset, durasi, dan waktu persembuhan diare. Hasil pengujian fitokimia infusa daun jambu mete menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan tanin. Hasil penelitian dari metode proteksi intestinal menunjukkan efek antidiare pada semua konsentrasi infusa daun jambu mete. Konsentrasi terbaik sebagai antidiare ditunjukkan oleh infusa dengan konsentrasi 100%.

Diarrheal diseases are a major health problem in Indonesia with high morbidity and mortality rates. Cashew is a plant that grows in Indonesia and has various benefits, especially in the health sector. According to experience cashew leaves (Anacardium occidentale L.) are used by the population as a medicine against diarrhea. There is no scientific research on cashew leaf infusa as an antidiarrheal. The aim of this study isto determine the efficacy of cashew leaf infusa as an antidiarrheal and the content of secondary metabolites in cashew leaves. For this study, 30 mice were used as experimental animals, which were divided into 5 groups. The treatment groups consisted of negative control (Tween 80 1%), a positive control group (loperamid HCl), and 3 groups of cashew leaf infusa at graded concentrations of 25%, 50%, and 100%. The variables observed in the intestinal protection method were frequency of defecation, stool consistency, onset, duration, and recovery time of diarrhea. The results of the phytochemical investigation of cashew leaf infusa showed the presence of alkaloids, flavonoids, steroids, terpenoids, saponins, and tannins. The results of the intestinal protection method showed antidiarrheal effects at all concentrations of cashew leaf infusa. Infusa showed the best antidiarrheal effect at a concentration of 100%.