Kandungan Nutrient Maggot Black Soldier Fly Hasil Biokonversi Ekskreta Puyuh Dengan dan Tanpa Fermentasi

Abstract

Black soldier fly adalah jenis larva yang dapat mengkonversi dan mengurangi massa limbah ekskreta puyuh. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi kandungan nutrient maggot yang dihasilkan dari maggot yang diberikan ekskreta puyuh tanpa dan dengan fermentasi melalui analisis proksimat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ternak Sekolah Vokasi IPB, pada bulan Juli sampai Oktober 2023. Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu: persiapan media, biokonversi ekskreta, pemanenan, pengeringan dan penepungan, dan analisis nutrient. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu ekskreta tanpa fermentasi (P0) dan ekskreta yang difermentasi (P1). Uji proksimat dilakukan Laboratorium Terpadu Ilmu Nutrisi Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dengan mengirimkan sampel tepung maggot 50 g. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P > 0,05). Kadar protein kasar dari maggot segar P0 (12,61%) lebih tinggi dibandingkan dengan P1(9,8%). Pada tepung maggot kadar protein kasar P0 (40,895%) lebih rendah dibandingkan P1(41,55%). Maggot segar dengan nutrient yang tinggi dihasilkan dari media berupa ekskreta tanpa fermentasi dan tepung maggot dengan nutrient yang tinggi diperoleh dari media tumbuh maggot berupa ekskreta fermentasi.

Black soldier fly is a type of larva that can convert and reduce the mass of quail excreta waste. This research aimed to identify the nutrient content of maggots produced from maggots given quail excreta without and with fermentation through proximate analysis. The study was conducted at the IPB Vocational School Livestock Laboratory, from July to October 2023. This research was carried out through several stages, namely: media preparation, excreta bioconversion, harvesting, drying and flouring, and nutrient analysis. The treatments in this study were unfermented excreta (P0) and fermented excreta (P1). The proximate test was carried out by the Integrated Laboratory of Nutrition Science Feed Technology, Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural Institute, by sending a 50 g sample of maggot flour. The results of analysis of variance (ANOVA) showed that the results were not significantly different (P > 0,05). The crude protein content of fresh maggot P0 (12,.61%) was higher than that of P1 (9,8%). In maggot flour, the crude protein content of P0 (40,895%) is lower than P1 (41,55%). Fresh maggots with high nutrients are produced from a medium in the form of unfermented excreta. Maggot flour with high nutrients is obtained from a maggot growing medium in the form of fermented excreta.