Model Pembangunan Berkelanjutan Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu melalui Pendekatan Sistem Dinamik

Abstract

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu merupakan salah satu geopark di Indonesia yang ditetapkan UNESCO dan dijadikan sebagai kawasan Pengembangan Destinasi Wisata Kelas Dunia Provinsi Jawa Barat. Namun dalam pembangunannya, terjadi peningkatan alih fungsi lahan, pertumbuhan penduduk, dan jumlah kunjungan wisatawan yang secara tidak langsung menurunnya kualitas lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan 1) merumuskan kerangka pembangunan berkelanjutan menggunakan model sistem dinamik; 2) menyimulasikan tren keberlanjutan pembangunan; dan 3) merumuskan rekomendasi kebijakan berdasarkan skenario keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan data Kabupaten Sukabumi dalam angka, potensi desa (PODES), produk domestik regional bruto (PDRB) menurut lapangan usaha dan menurut pengeluaran atas dasar harga konstan, investasi, luas lahan kritis, rehabilitasi lahan, reklamasi tambang, lahan reboisasi, lahan rawan longsor, lahan tambang, hutan, konversi lahan hutan, konversi lahan pertanian, dan lahan terbangun. Metode yang digunakan adalah model sistem dinamik, distribusi probabilitas, dan analisis mean absolute percentage error yang disusun 39 variabel mencakup dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hasil simulasi eksisting tahun 2022-2042 menunjukkan dimensi lingkungan untuk variabel lahan terbangun, konversi lahan pertanian, luas hutan, dan konversi lahan hutan trennya fluktuatif; luas lahan kritis cenderung meningkat, dan luas lahan rehabilitasi cenderung sama jumlahnya setiap tahun. Dimensi sosial untuk variabel jumlah penduduk, pengeluaran per kapita, dan indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat, serta jumlah angkatan kerja, jumlah pengangguran, penyerapan tenaga kerja, serta tingkat pengangguran terbuka trennya fluktuatif namun cenderung meningkat. Dimensi ekonomi untuk sektor pertambangan dan penggalian, industri, penyediaan akomodasi, jasa keuangan asuransi, pertanian, produk domestik regional bruto (PDRB) total, serta PDRB per kapita meningkat. Simulasi skenario menggunakan skenario optimis menunjukkan dimensi lingkungan oleh indikator luas lahan kritis menurun 45,01% dengan mengintervensi luas lahan rehabilitasi; dimensi sosial oleh indikator IPM meningkat 0,27% dengan mengintervensi harapan lama sekolah (HLS); dimensi ekonomi oleh indikator PDRB meningkat 32,16% dengan mengintervensi investasi dan sektor penyediaan akomodasi yang tertinggi PDRB-nya. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan adalah meningkatkan rehabilitasi lahan untuk mengurangi lahan kritis, memperbesar nilai HLS untuk meningkatkan IPM, dan memaksimalkan sektor penyediaan akomodasi untuk meningkatkan PDRB.

The Ciletuh-Palabuhanratu Geopark is one of the geoparks in Indonesia that was designated by UNESCO and is used as a World Class Tourism Destination Development area for West Java Province. However, during its development, there was an increase in land conversion, population growth, and the number of tourist visits which indirectly decreased environmental quality. Based on this, this research aims to 1) formulate a sustainable development framework using a dynamic system model; 2) simulate sustainable development trends; and 3) formulate policy recommendations based on sustainability scenarios. This research uses data from Sukabumi Regency in numbers, village potential (PODES), gross regional domestic product (GRDP) according to business fields and according to expenditure based on constant prices, investment, critical land area, land rehabilitation, mine reclamation, reforestation land, vulnerable land landslides, mining land, forests, forest land conversion, agricultural land conversion, and built-up land. The methods used are dynamic system models, probability distributions, and mean absolute percentage error analysis which consists of 39 variables covering environmental, social and economic dimensions. The results of the existing simulation for 2022-2042 show that the environmental dimensions for the variables of built-up land, agricultural land conversion, forest area, and forest land conversion are fluctuating trends; the area of critical land tends to increase, and the area of rehabilitation land tends to be the same every year. The social dimensions for the variables of population, per capita expenditure, and human development index (HDI) are increasing and the number of the workforce, the number of unemployed, employment, and the open unemployment rate are fluctuating but tending to increase. The economic dimensions for the mining and quarrying sectors, industry, accommodation provision, insurance financial services, agriculture, total gross regional domestic product (GRDP), and GDP per capita increased. Scenario simulation using an optimistic scenario shows that the environmental dimension by the critical land area indicator decreased by 45.01% with the intervention of the rehabilitation land area; the social dimension by the HDI indicator increased 0.27% by intervening with the expected length of schooling (ELS); The economic dimension by the GRDP indicator increased by 32.16% by intervening in investment and the accommodation provision sector with the highest GRDP. The resulting policy recommendations are to increase land rehabilitation to reduce critical land, increase the ELS value to increase HDI, and maximize the accommodation provision sector to increase GRDP.