Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153586
Title: Kontribusi Ekosistem Mangrove dan Lamun terhadap Kesuburan dan Produktivitas Perairan Pesisir
Other Titles: Mangrove and Seagrass Ecosystem Contribution to Coastal Water Productivity
Authors: Bengen, Dietriech Geoffrey
Kurniawan, Fery
Rastina
Salma, Ummu
Issue Date: 2024
Publisher: IPB University
Abstract: Produktivitas perairan, yang didominasi oleh produksi bahan organik oleh fitoplankton, merupakan faktor penting dalam siklus karbon dan jaring-jaring makanan laut, sangat dipengaruhi oleh input nutrien dari ekosistem mangrove dan lamun. Ekosistem mangrove dan lamun berperan vital dalam siklus nutrien dengan mempengaruhi kesuburan perairan melalui proses produksi dan ekspor bahan organik, yang esensial untuk mendukung kehidupan plankton dan berdampak pada produktivitas perikanan. Pendekatan menggunakan pemodelan dinamik memungkinkan pemantauan efektif dan pemahaman terhadap kontribusi ekosistem ini terhadap dinamika nutrien dan kesuburan perairan, terutama di wilayah Kepulauan Seribu. Penelitian ini berfokus pada karakteristik lingkungan dan ekosistem mangrove, struktur ekosistem lamun, serta dinamika dan konektivitas nitrogen di ekosistem mangrove, lamun, dan lamun-mangrove. Terdapat perbedaan signifikan antara pulau besar (BJBR Probolinggo) dan pulau kecil (Pulau Pramuka, Tidung Kecil) dalam hal jenis mangrove yang dominan, karakteristik sedimen, dan faktor fisik serta kimia yang memengaruhi pertumbuhan mangrove. Analisis diskriminan menyoroti perbedaan karakteristik ekosistem mangrove antar lokasi, dengan BJBR Probolinggo menunjukkan keragaman spesies dan kerapatan pohon yang lebih tinggi. Lingkungan di pulau kecil lebih dipengaruhi oleh faktor lokal seperti sedimen dan karakteristik fisika-kimia, sementara BJBR Probolinggo mendapatkan kontribusi bahan organik yang kaya nutrien dari aliran sungai. Struktur ekosistem lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Tidung Kecil menunjukkan perbedaan signifikan dalam kerapatan lamun antara dua pulau, dengan Pulau Pramuka memiliki kerapatan lebih tinggi dan variasi jenis lamun yang lebih besar. Model nutrien, fitoplankton, dan klorofil-a mengeksplorasi dinamika dan konektivitas nitrogen di ekosistem mangrove, lamun, dan lamun-mangrove. Simulasi dilakukan selama dua tahun, dan hasilnya menunjukkan ekosistem lamun mangrove menunjukkan kelimpahan fitoplankton tertinggi, diikuti oleh ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Hasil simulasi mengidentifikasi bahwa perubahan dalam nitrogen inorganik terlarut di air (DIN) memengaruhi secara langsung kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a pada ekosistem lamun mangrove. Secara keseluruhan penelitian ini memberikan gambaran tentang dinamika dan interaksi antara ekosistem mangrove, lamun, dan lamun-mangrove di Kepulauan Seribu. Temuan ini mendukung perlunya pemeliharaan ekosistem lamun-mangrove dan penerapan lebih lanjut penelitian untuk memahami lebih baik dinamika fitoplankton secara menyeluruh.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153586
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_C5601201006_1ad8ec61f931410d9138caaf709fe56a.pdfCover2.19 MBAdobe PDFView/Open
fulltext_C5601201006_ead78b57e6234caab54fc1165fc249b5.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.2 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_C5601201006_6709ad7e444541f88fefed95ca84b0ee.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.