Respon Tiga Varietas Kangkung (Ipomea reptans Poir) terhadap Peningkatan Pemupukan NPK

Abstract

Kangkung darat (Ipomea reptans Poir) merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan dan digemari karena waktu panennya yang cepat dan mudah dibudidayakan. Namun seiring berjalannya waktu produksi tanaman kangkung terus menurun setiap tahunnya. Penggunaan pupuk majemuk dan pemilihan varitas unggul merupakan salah satu solusi dan alternatif untuk meningkatkan produksi dan efisiensi budidaya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi interaksi dan respon tiga varietas kangkung terhadap pemberian dosis pupuk NPK yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Mei 2024 di Desa Cikura, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan dua faktor dosis dan varietas yang terdiri atas tiga ulangan. Faktor pertama yaitu dosis pemupukan dengan 4 taraf dosis pemupukan yaitu 0 NPK, 0,5 g tan-1 NPK, 1 g tan-1 NPK, dan 1,5 g tan-1. Faktor kedua yaitu varietas menggunakan 3 varietas komersil yaitu Bangkok LP-1, Rajawali, dan Serimpi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk 1,5 g tan-1 mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar tanaman. Varietas Bangkok LP-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat interaksi yang nyata antara dosis pupuk NPK dan tiga varietas kangkung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung

Water spinach (Ipomea reptans Poir) is a horticultural plant widely cultivated and favored due to its quick harvest time and ease of cultivation. Bu, as time goes by, water spinach production continues to decline every year. The use of compound fertilizers and the selection of superior varieties are among the solutions and alternatives to increase production and cultivation efficiency. This study aims to determine the effect of NPK fertilizer dosage on the growth and yield of three varieties of water spinach (Ipomea reptans Poir). The research was conducted from April to May in Cikura Village, Banjarnegara Regency, Central Java. This study used a randomized complete group design with two factors, dose and variety, consisting of three replications. The first factor is the fertilizer dose with 4 levels of fertilizer dose namely 0 NPK, 0.5 g tan-1 NPK, 1 g tan-1 NPK, dan 1.5 g tan-1. The second factor is the variety using 3 commercial varieties, namely Bangkok LP-1, Rajawali, and Serimpi. The research results showed that a fertilizer dose of 1.5 g tan-1 was able to increase plant height, number of leaves and fresh weight of plants. The Bangkok LP-1 variety can increase the growth and yield of kale plants. The results of the research showed that there was no real interaction between the dose of NPK fertilizer and the three varieties of kale on the growth and yield of kale plants.