Evaluasi Penambahan Ekstrak Tanin Akasia dalam SIlase terhadap Kandungan Nutrien dan Karakteristik Fermentatif Silase

Abstract

Silase dari hijauan tinggi protein memiliki kelemahan yaitu terjadinya deaminasi asam amino yang menghasilkan amonia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penggunaan ekstrak tanin dari kulit kayu dan daun akasia sebagai aditif silase. Penelitian int menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas 3 faktor (2 x 3 x 4) dengan 5 ulangan. Faktor A adalah penambahan inokulum bakteri asam laktat (Lactiplantibacillus plantarum); faktor B adalah sumber ekstrak tanin dari kulit kayu dan daun Acacia mangium; dan faktor C adalah jenis hijauan (Pennisetum purpureum, Indigofera zollingeriana, Gliricidia sepium, dan Stylosanthes guianensis). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila berbeda nyata diuji lanjut menggunakan uji Duncan. Parameter yang diamati, yaitu kualitas fisik, kandungan nutrien, pH, kandungan asam laktat, dan N-NH3 silase. Penambahan inokulum bakteri asam laktat berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kualitas, total asam laktat, dan konsentrasi N-NH3 silase. Pengaruh jenis tanin daun akasia menunjukkan hasil terbaik pada silase indigofera terhadap kualitas fisik, kandungan nutrien silase, dan asam laktat, namun belum optimal menurunkan konsentrasi N-NH3 silase. Kombinasi penambahan inokulum BAL dan jenis tanin daun akasia pada silase indigofera memberikan hasil terbaik terhadap kualitas fisik, kandungan nutrien, nilai pH, dan kandungan asam laktat silase.

Silage from high-protein forage has the disadvantage of deaminating amino acids, which produces ammonia. This research aims to evaluate the use of tannin extract from acacia bark and leaves as a silage additive. This research used a factorial completely randomized plan consisting of 3 factors (2×3×4) with 5 replications. Factor A is the addition of lactic acid bacteria (Lactiplantibacillus plantarum) inoculum; factor B is a source of tannin extract from the bark and leaves of Acacia mangium; and factor C is the type of forage (Pennisetum purpureum, Indigofera zollingeriana, Gliricidia sepium, and Stylosanthes guianensis). Data were analyzed using ANOVA, and if significantly different were tested further using Duncan's test. The parameters analyzed were physical quality, nutrient content, pH, total lactic acid, and N-NH3 concentration of the silage. The addition of lactic acid bacteria inoculum had a significant effect (p<0.05) on the quality, total lactic acid, and N-NH3 concentration of the silage. The impact of the type of acacia leaf tannin showed the best results in Indigofera silage on physical quality, silage nutritional content, and total lactic acid, but did not optimally reduce the N-NH3 concentration of silase. The combination of adding LAB inoculum and acacia leaf tannins to Indigofera silage gave the best results on the physical quality, nutritional content, pH value, and lactic acid content of the silage.