Konsentrasi Ozon Permukaan dan Hubungannya dengan Konsentrasi Prekursor Ozon dan Faktor Meteorologi Studi Kasus: Kota Bogor.

Abstract

Kualitas udara Kota Bogor dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan di udara, diantaranya adalah O3 yang merupakan polutan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prekursor dan faktor meteorologi yang paling berpengaruh terhadap pembentukan O3 di atmosfer. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi pearson. Periode waktu yang digunakan adalah curah hujan rendah dan curah hujan tinggi yang diwakili oleh bulan April 2022 dan Maret 2023. Prekursor ozon yang digunakan adalah NO, NO2, dan CO, sedangkan faktor meteorologi yang digunakan adalah suhu udara, kelembaban, kecepatan dan arah angin. Koefisien korelasi NO, NO2 dan CO pada curah hujan tinggi (r = -0,641; r = 0,122; r = -0,077) dan curah hujan rendah (r = -0,446; r = 0,167; r = -0,143). Koefisien korelasi suhu udara, kelembaban, dan kecepatan angin pada curah hujan tinggi (r = 0,631; r = -0,503; r = 0,283) dan curah hujan rendah (r = 0,599; r = -0,470; r = 0,223). NO merupakan prekursor O3 yang memiliki hubungan kuat pada curah hujan rendah (r = -0,446) dan curah hujan tinggi (r = -0,641). Suhu udara merupakan faktor meteorologi yang berhubungan kuat pada curah hujan rendah (r = 0,599) dan curah hujan tinggi (r = 0,631).

Bogor City's air quality is influenced by human activities. This causes an increase in the concentration of pollutants in the air, including O3 which is a secondary pollutant. This study aims to analyse the precursors and meteorological factors that have the most influence on the formation of O3 in the atmosphere. The method used was Pearson correlation analysis. The time period used is low rainfall and high rainfall represented by April 2022 and March 2023. The ozone precursors used are NO, NO2, and CO, while the meteorological factors used are air temperature, humidity, wind speed and direction. The correlation coefficients of NO, NO2 and CO at high rainfall (r = -0.641; r = 0.122; r = -0.077) and low rainfall (r = -0.446; r = 0.167; r = -0.143). The correlation coefficient of air temperature, humidity, and wind speed in high rainfall (r = 0.631; r = -0.503; r = 0.283) and low rainfall (r = 0.599; r = -0.470; r = 0.223). NO is a precursor of O3 which has a strong relation in low rainfall (r = -0.446) and high rainfall (r = -0.641). Air temperature is a meteorological factor that is strong relation with low rainfall (r = 0.599) and high rainfall (r = 0.631).