Konektivitas Social-Ecological System (SES) Mangrove Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah

Abstract

Abrasi yang terjadi pada tahun 2000-2008 di pesisir Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes mengakibatkan hilangnya luas mangrove sejauh 7 km dengan luas 186 ha, hal tersebut disebabkan oleh konversi dan degradasi pada ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove memiliki empat jasa layangan lingkungan, salah satunya adalah pendukung. Ekosistem mangrove Pandansari telah dikembangkan menjadi ekowisata Dewi Mangrove Sari yang bertujuan untuk mempromosikan kesadaran lingkungan dan edukasi wisata. Interaksi antara sistem ekologi dan sosial dapat menciptakan perubahan sosial dan ekologi bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan Social-Ecological System pada ekosistem mangrove Pandansari agar dapat mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2023 di ekosistem mangrove Pandansari. Metode yang digunakan yaitu participatory mapping dan participatory data collection yang dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan responden. Hasil menunjukkan bahwa ekosistem mangrove Pandansari (RS) tergolong dalam kategori padat dengan biota (RU) yang hidup cukup beragam. Keberadaan pengguna sumberdaya (RA) sangat berpengaruh terhadap semua kegiatan yang ada pada ekosistem mangrove Pandansari, sehingga memunculkan aturan-aturan yang sudah ditetapkan (RG). Konektivitas SES yang terjadi di mangrove Pandansari, menunjukan keterkaitan yang erat antar resources system (RS) dengan resources actor (RA) dengan banyaknya dampak yang diberikan oleh resources actor (RA).

Abrasion that occurred in 2000-2008 on the coast of Kaliwlingi Village, Brebes Regency resulted in the loss of 7 km of mangrove area with an area of 186 ha, this was caused by conversion and degradation of the mangrove forest ecosystem. The mangrove ecosystem has four environmental services, one of which is support. The Pandansari mangrove forest has been developed into the Dewi Mangrove Sari ecotourism which aims to promote environmental awareness and tourism education. Interactions between ecological and social systems can create concurrent social and ecological change. This research aims to analyze the relationship between the Social Ecological System in the Pandansari mangrove ecosystem in order to develop sustainable management strategies. Data collection was carried out in November 2023 in the Pandansari mangrove ecosystem. The methods used were participatory mapping and participatory data collection which was carried out by means of field observations and in-depth interviews with respondents. The results show that the Pandansari (RS) mangrove ecosystem is classified in the dense category with quite diverse living biota (RU). The existence of resource users (RA) greatly influences all activities in the Pandansari mangrove ecosystem, giving rise to established regulations (RG). The SES connectivity that occurs in the Pandansari mangrove shows a close relationship between the Resource System (RS) and Resource Actors (RA) with many impacts provided by Resource Actors (RA).