Emisi Gas Rumah Kaca dari Feses Sapi Pedaging di Dusun Semangke Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban

Abstract

Emisi gas rumah kaca (GRK) merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim. Peternakan, dengan kontribusi besar terhadap emisi GRK seperti CO2, CH4 dan N2O, turut berperan dalam masalah ini. Penelitian ini fokus pada emisi metana (CH4) yang dihasilkan oleh peternakan sapi potong di Dusun Semangke, Kecamatan Jenu. Menggunakan metode IPCC AFOLU Tier-2, total populasi ternak sebanyak 32,05 satuan ternak di Dusun Semangke diperkirakan dapat menghasilkan emisi GRK sebesar 23,00 Gg CO2-e tahun-1 . Emisi tersebut terdiri dari tiga komponen utama: fermentasi methan fermentasi entirik sebesar 22,31 Gg CO2-e tahun-1 , emisi methane dari pengelolaan ternak sebesar 0,67 Gg CO2-e tahun-1 , dan emisi N2O dari pengelolaan kotoran sebesar 0,02 Gg CO2-e tahun-1 , Meskipun demikian, sektor pertanian di Dusun Semangke memiliki kapasitas penyerapan karbon sebesar 1239,50 Gg CO2-e tahun-1 , yang melebihi emisi yang dihasilkan dari populasi ternaknya. Bersasarkan surplus serapan karbon sebesar 1216,50 Gg CO2-e tahun-1 , dapat disimpulkan bahwa kondisi ini bisa terus ditingkatkan melalui program mitigasi seperti manajemen pakan, pengelolaan kotoran dan penanaman hijauan pakan.

Greenhouse gas (GHG) emissions are one of the main drivers of climate change. With significant contributions to GHG emissions such as CO2, CH4, and N2O, livestock play a role in this issue. This study focused on methane (CH4) emissions from beef cattle farming in Semangke Hamlet, Jenu Sub-district. Using the IPCC AFOLU Tier-2 method, the total livestock population of 32,05 livestock units in Semangke Hamlet emitted 23,00 Gg CO2-e year-1 of GHGs. These emissions consisted of three main components: enteric fermentation methane emissions of 22,31 Gg CO2-e year-1 , methane emissions from livestock management of 0,67 Gg CO2-e year-1 , and N2O emissions from manure management of 0,02 Gg CO2-e year-1 . Despite this, the agricultural sector in Semangke Hamlet has a carbon sequestration capacity of 1239,50 Gg CO2-e year-1 , which exceeds the emissions generated by its livestock population. With a carbon sequestration surplus of 1216,50 Gg CO2-e year-1 , it can be concluded that this condition can be further improved through mitigation programs such as feed management, manure management, and forage planting.