Pengendalian Turnover Intention Guru Melalui Pengelolaan Motivasi Kerja, Tekanan Kerja, dan Komitmen Organisasi (Studi Kasus pada SMA dan SMK Swasta XYZ di Jakarta)

Abstract

Fenomena penurunan guru terjadi di seluruh jenjang pendidikan sekolah swasta pada tahun pelajaran 2021/2022 termasuk pada SMA dan SMK swasta XYZ di Jakarta yang mengalami turnover guru masing-masing sebesar 15% dan 6% dari total jumlah guru di tahun pelajaran 2022/2023, yang jika dirata-ratakan akan melebihi standar turnover karyawan yang ideal yaitu kurang dari 10% per tahun. Situasi tersebut apabila terjadi secara berkepanjangan maka akan menghambat tujuan sekolah, menurunnya prestasi akademik, dan terganggunya proses manajemen talenta untuk keperluan pergantian kepemimpinan. Pengunduran diri pada guru dapat diprediksi melalui turnover intention yang dapat dipengaruhi oleh motivasi kerja, tekanan kerja, dan komitmen organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap tekanan kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention, menganalisis pengaruh tekanan kerja terhadap turnover intention, menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap turnover intention, dan menganalisis pengaruh motivasi kerja, tekanan kerja, dan komitmen organisasi terhadap turnover intention. Penelitian ini melibatkan 77 responden, dimulai dari observasi, wawancara awal, dan studi literatur yang berlangsung sejak Maret 2022 dan pengambilan data kuesioner yang dilakukan pada bulan Juni 2023 menggunakan metode sensus kepada seluruh anggota populasi yang terdiri dari 46 guru SMA dan 31 guru SMK. Structural Equation Modelling-Partial Least Squares (SEM-PLS) digunakan untuk mengolah dan mengevaluasi hipotesis penelitian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja dinilai memiliki pengaruh dalam meredakan tekanan kerja dan turnover intention yang dirasakan oleh para guru serta meningkatkan komitmen guru terhadap organisasinya. Semakin tinggi motivasi kerja guru, maka akan menyebabkan penurunan pada tekanan kerja dan turnover intention. Berkaitan dengan komitmen organisasi, semakin meningkatnya motivasi kerja maka dapat berpengaruh terhadap peningkatan komitmen organisasi yang dimiliki oleh para guru. Tekanan kerja terbukti memberikan pengaruh terhadap turnover intention. Adanya peningkatan pada tekanan kerja yang dirasakan dapat menyebabkan turnover intention semakin meningkat. Komitmen organisasi yang dimiliki oleh para guru dinilai mampu menekan keinginan guru untuk keluar dari pekerjaannya (turnover intention). Analisis data memperlihatkan bahwa komitmen organisasi memberikan pengaruh terhadap penurunan turnover intention guru. Motivasi kerja, tekanan kerja, dan komitmen organisasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap turnover intention guru sebesar 55%, adapun selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian, misalnya kepemimpinan atau kepuasan kerja. Oleh karena itu, motivasi kerja dan komitmen organisasi yang berada dalam tingkatan yang baik ini perlu diimbangi dengan pengelolaan tekanan kerja yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan para guru, sebagai upaya dalam mengendalikan tingkat turnover intention guru. Implikasi manajerial yang dapat diterapkan dalam pengendalian turnover intention melalui pengelolaan motivasi kerja, tekanan kerja, dan komitmen organisasi antara lain melalui evaluasi atau peninjauan kompensasi secara berkala agar dapat menyatukan kemampuan lembaga dan ekspektasi individu terhadap penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang senantiasa berkembang. Adanya kenaikan harga BBM dan bahan pokok serta inflasi perlu menjadi pertimbangan dalam peninjauan pendapatan guru secara periodik. Adapun hal yang perlu dikembangkan adalah pengelolaan tugas tambahan untuk mengurangi dampak tekanan kerja yang dirasakan oleh para guru, misalnya dengan analisis beban kerja atau jam mengajar guru, yang kemudian disertakan dalam skema perhitungan kompensasi, diperkuat dengan kemampuan manajemen waktu dan jadwal kegiatan.