Kerugian Ekonomi Akibat Banjir di Perumahan Tamansari Persada Bogor

Abstract

Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan frekuensi kejadian bencana alam tertinggi di Indonesia selama periode 2021, salah satu bencananya adalah banjir. Kelurahan Cibadak merupakan salah satu daerah di Kota Bogor yang sering dilanda banjir akibat meluapnya Situ Cibadak. Kerusakan yang terjadi akibat banjir tersebut menyebabkan kerugian ekonomi pada masyarakat. Dalam kurun waktu satu tahun, banjir di daerah ini bisa terjadi hingga sepuluh kali. Pemerintah harus melakukan program yang bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat banjir. Salah satu program yang saat ini dilakukan oleh pemerintah adalah normalisasi Situ Cibadak. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat banjir baik langsung maupun tidak langsung dan menganalisis pengaruh program normalisasi terhadap dampak banjir. Penelitian ini menggunakan metode Stage Damage Function untuk mengetahui hubungan antara karakteristik banjir dan faktor sosial ekonomi dengan kerusakan akibat banjir, Cost of Illness untuk menghitung jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan, serta Loss of Income untuk mengetahui nilai pendapatan yang hilang. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kerugian ekonomi langsung akibat banjir pada bulan Juni 2022 adalah sebesar Rp 1.495.626.648. Kerugian ekonomi tidak langsung yang terdiri dari biaya pengobatan dan hilangnya pendapatan sebesar Rp 52.650.805. Normalisasi yang dilakukan berupa pengerukan sampah dan sedimen serta pemasangan sheet pile pada Situ Cibadak. Program normalisasi memengaruhi potensi penurunan kerugian yang dapat dilihat dari penurunan kedalaman banjir setelah normalisasi.

West Java Province is the province with the highest frequency of natural disasters in Indonesia during the 2021 period, one of the disasters is flooding. Cibadak Village is one of the areas in Bogor City that is often hit by floods due to the overflow of Situ Cibadak. The damage caused by the flood caused economic losses to the community. Within one year, flooding in this area can occur up to ten times. The government must carry out programs aimed at reducing losses due to flooding. One of the programs currently being carried out by the government is the normalization of Situ Cibadak. This research aims to estimate the value of community economic losses due to flooding, both directly and indirectly, and to analyze the effect of the normalization program on the impact of flooding. This research uses the Stage Damage Function method to determine the relationship between flood characteristics and socio-economic factors with flood damage, Cost of Illness to calculate the amount of medical costs incurred, and Loss of Income to determine the value of lost income. The research results show that the total direct economic loss due to flooding in June 2022 is IDR 1,495,229,999. Indirect economic losses consisting of medical costs and loss of income amounted to IDR 52,650,805. The normalization carried out took the form of dredging rubbish and sediment as well as installing sheet piles at Situ Cibadak. The normalization program influences the potential for reducing losses which can be seen from the decrease in flood depth after normalization.