Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152551
Title: Studi perkembangan koperasi susu berdasarkan analisis laporan keuangan di Bogor : Studi kasus koperasi produksi susu dan usaha peternakan - KPS Bogor
Authors: Koorwardhono M.
Rindayati, Wiwiek
Nasution, Marzuki
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangan usaha peternakan sapi perah tidak lepas dari adanya peranan koperasi persusuan yang merupakan lembaga ekonomi dan sosial yang menjadi wadah kegiatan usaha peternakan sapi perah oleh anggotanya. KPS Bogor sebagai salah satu koperasi yang cukup berkembang di Bogor sejak berdirinya hingga sekarang telah mengalami pasang surut dalam menjalankan usahanya. Krisis ekonomi yang terjadi sampai saat sekarang ini cukup berpengaruh terhadap kondisi keuangan dan kegiatan usahanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dan kondisi perkembangan keuangan KPS Bogor. Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan bahan masukan dan evaluasi bagi perkembangan KPS Bogor di masa yang akan datang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus pada KPS Bogor, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu dari bulan Maret-April 2001. Analisis yang digunakan memfokuskan pada laporan neraca keuangan 1998-2000 untuk memperoleh kesimpulan tentang posisi keuangan, rasio likuditas, solvabilitas dan rentabilitas KPS Bogor. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah bahwa kondisi KPS Bogor sekarang sangat memperihatinkan, hal ini tercermin dari kondisi keuangannya. Rasio likuiditas menunjukkan bahwa rasio lancar berada di bawah standar yaitu 96.51%, 95.2% dan 91.28% untuk tahun 1998-2000, hal ini disebabkan meningkatnya hutang usaha akibat kenaikan harga bahan baku, obat-obatan dan sarana peternakan lainnya. Pada laporan necara terlihat bahwa kenaikan hutang usaha sebesar Rp 7.934.404.759 menjadi Rp10.161.749.854 (26.8%). Nilai rasio cepat pada tahun 1998-2000, masing-masing 95.6%, 95% dan 90.8%. Penurunan yang tajam tahun 1999-2000 akibat kenaikan persediaan susu murni, pakan ternak dan sarana peternakan sebesar (161%). Tingkat solvabilitas juga berada pada kondisi dibawah standar yaitu rasio total hutang terhadap total akvita pada tahun 1998-2000, masing-masing 97,6%, 101,3% dan 100,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dana yang digunakan oleh KPS Bogor berasal dari hutang jangka pendek dan jangka panjang. Nilai rasio total hutang dengan modal sendiri sebesar 4116%, 7496%, 6.443% untuk tahun yang diamati. Tingginya rasio ini disebabkan karena semakin tingginya hutang jangka pendek. Kemampuan modal sendiri dalam menjamin hutang-hutangnya sangat kecil. Kemudian untuk rasio rentabilitas yaitu ROI masing-masing (1,58%), (3,8%) dan 0,42% untuk tahun 1998-2000, menunjukkan bahwa koperasi mengalami kesulitan untuk mendapatkan keuntungan karena posisi keuangan dan tingkat rentabilitas yang rendah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152551
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
D01mna.pdf
  Restricted Access
7.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.