Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152520
Title: Pengaruh berbagai bahan atap kandang terhadap respon termoregulasi sapi dara peranakan fries Holland
Authors: Purwanto, Bagus P.
Supandi, Dudung
Soemarto, Fitri
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Radiasi matahari merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar dalam peningkatan suhu tubuh sapi perah pada siang hari. Di daerah tropis seperti Indonesia, dimana intensitas radiasi matahari sangat tinggi, fungsi atap kandang sangat penting untuk melindungi ternak dari radiasi matahari. Oleh karena itu diperlukan suatu atap yang terbuat dari bahan yang mampu menghambat panas radiasi matahari agar sapi perah tidak mengalami cekaman panas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan atap kandang yang terbaik sebagai penahan radiasi panas matahari dengan membandingkan berbagai pengaruh bahan atap kandang terhadap respon termoregulasi sapi dara Peranakan Fries Holland (PFH). Penelitian dilakukan di Kandang Laboratorium Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Mei sampai Juni 1995. Ternak yang digunakan adalah empat ekor sapi dara PFH dengan bobot 150-200 kg. Bahan atap yang digunakan adalah rumbia, genteng, dan seng dengan ketinggian atap dua meter lima puluh sentimeter dari permukaan lantai kandang, yang terbuat dari papan kayu. Perlakuan yang diberikan adalah dua ekor sapi dijemur dibawah atap dan dua ekor lagi tanpa atap mulai pukul 11.00 16.00. Data fisiologis diambil pada pukul 12.00, 14.00 dan 16.00. Sedangkan suhu lingkungan, intensitas radiasi, kelembaban dan kecepatan angin diukur setiap jam dari pukul 11.00-16.00. Untuk menguji beda nyata antar perlakuan digunakan uji nilai tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat intensitas radiasi maksimal, respon fisiologis (suhu tubuh, rektal, kulit, denyut jantung dan frekuensi pernafasan) di bawah atap rumbia, genteng dan seng nyata (P<0,01) lebih rendah daripada respon fisiologis tanpa atap. Suhu tubuh di bawah atap rumbia nyata (P<0,05) lebih rendah daripada di bawah atap genteng dan seng; dan suhu tubuh di bawah atap genteng nyata (P<0,05) lebih rendah daripada di bawah atap seng. Disamping itu didapatkan hasil pula bahwa konduktivitas termal bahan atap mempengaruhi suhu tubuh ternak. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa atap rumbia adalah paling baik untuk menurunkan suhu tubuh ternak pada saat intensitas radiasi matahari maksimal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152520
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
D95FSO.pdf
  Restricted Access
5.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.