Pola pengeluaran dan pola konsumsi rumah tangga pegawai negeri untuk pangan asal ternak : Studi Kasus Pegawai Negeri Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat di Kotamadya Bandung

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari bulan Maret sampai bulan April 1995 dengan mengambil lokasi di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Kotamadya Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengeluaran serta hubungannya dengan karakteristik rumah tangga pegawai negeri, tingkat kemerataan, tingkat diversifikasi dan pola penyajian menu pangan asal ternak. Penelitian ini dirancang dengan metode studi kasus. Data pengeluaran untuk konsumsi daging, telur dan susu dikumpulkan setiap dua minggu. Sedangkan pola penyajian pangan asal ternak dicatat dari data seminggu terakhir selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan semakin tinggi golongan gaji maka semakin tinggi pula pengeluaran untuk pangan asal ternak, kecuali pada pengeluaran per kapita per bulan untuk telur. Tingkat ketidakmerataan pengeluaran pangan asal ternak berdasarkan kriteria Bank Dunia, baik pengeluaran per rumah tangga maupun pengeluaran per kapita secara umum menunjukkan timpang berat. Sedangkan berdasarkan analisis Gini Ratio, tingkat ketidakmerataan pengeluaran per rumah tangga dan per kapita untuk konsumsi daging dan susu termasuk timpang berat, namun pengeluaran per rumah tangga dan per kapita untuk konsumsi telur termasuk timpang sedang. Tingkat diversifikasi dengan menggunakan analisis index entrophy menunjukkan semakin tinggi golongan gaji semakin tinggi pula tingkat diversifikasinya, namun hal tersebut tidak terjadi pada rumah tangga golongan IV. Hal ini bisa disebabkan faktor besar keluarga, pemusatan pembelanjaan dan faktor usia. Pola penyajian menu pangan asal ternak dalam rumah tangga pegawai negeri dapat dikatakan komoditi telur dan susu cenderung disajikan pada waktu makan pagi, dan komoditi daging cenderung disajikan pada waktu makan siang. Sedangkan bila dilihat dari frekuensi penyajian jenis pangan asal ternak, daging ayam, telur ayam negeri dan susu bubuk merupakan komoditi yang sering disajikan.