Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152472
Title: | Formulasi ransum berbahan dasar utama pakan lokal untuk monyet ekor panjang (Macaca fasecularis) di Unit Panangkaran Pusat Studi Satwa Primata LP-IPB |
Authors: | Sukria, Heri Ahmad Joeniman, Bambang Mustaqimatin |
Issue Date: | 1998 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Monyet ekor panjang merupakan salah satu kekayaan fauna Indonesia. Satwa tersebut mempunyai nilai pada bidang pendidikan dan penelitian. Seiring dengan peningkatan permintaan monyet ini, maka diperlukan usaha penangkaran untuk mendukung perkembangbiakan dan pelestariannya, agar dapat memenuhi permintaan tersebut tanpa mengakibatkan kepunahan di habitat alaminya. Pemberian pakan buatan di pusat-pusat penangkaran, selama ini masih mengandalkan ransum impor yang harganya cukup tinggi, sehingga membutuhkan biaya besar. Bahan baku ransum impor tersebut, sebenarnya ada yang dapat diperoleh di dalam negeri. Penelitian yang berlangsung dari bulan Maret sampai Mei 1997 ini bertujuan untuk menyiapkan ransum dari bahan-bahan lokal yang nantinya dapat dijadikan sebagai pengganti ransum impor. Hewan percobaan yang digunakan adalah monyet ekor panjang betina sebanyak 20 ekor dengan rataan bobot badan awal 2,68 kg dan berumur sekitar 9-12 tahun. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Sederhana 5x4 (lima perlakuan jenis ransum ransum impor yang dinyatakan dengan RO dan empat jenis ransum dari bahan-bahan lokal (R1, R2. R3 dan R4) dengan ulangan masing-masing sebanyak empat kali). Komposisi dan kandungan nutrisi R1, R2, R3 dan R4 tersaji pada tabel di bawah. Kandungan bahan pakan lokal masing-masing R1, R2, R3 dan R4 adalah 46%, 51,5%, 57,5% dan 70%. Berdasarkan penelitian yang mengamati tingkat konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan monyet, kecernaan protein dan kecernaan energi ransum serta mikrobiologi feses, maka ransum berbahan dasar utama pakan lokal yang paling baik dijadikan pengganti ransum impor adalah ransum dua (R2). Ransum dua memiliki kecernaan energi 85,57% dan kecernaan protein 83,04% serta tingkat konsumsi R2 sebanyak 103,96 g BK (Bahan Kering)/ekor/hari. Pertambahan bobot badan monyet yang mendapat R2 secara statistik sama dengan yang mendapat ransum impor. Ransum empat (R4) juga dapat dipilih sebagai pengganti ransum impor, jika ditinjau dari kandungan bahan-bahan lokal dan perhitungan biaya. ... |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152472 |
Appears in Collections: | UT - Nutrition Science and Feed Technology |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
D98MUS.pdf Restricted Access | 7.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.