Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152383
Title: Pemasaran ternak dan daging sapi potong oleh PT Great Giant Livestock Co., Lampung Tengah (Studi Kasus)
Authors: Moesa, Zulfikar
Cyrilla, Lucia
Rachmawati, Ai
Issue Date: 1996
Publisher: IPB University
Abstract: Keuntungan yang diperoleh dari produksi ransum dipengaruhi oleh biaya pengadaan bahan baku. Berhasilnya pembelian bahan baku ransum merupakan ke- mampuan unit usaha pengadaan untuk menyediakan bahan baku dengfan biaya yang rendah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai seperti kualitas, penyerahannya dan pelayanan yang diinginkan. Oleh karena itu, unit usaha pengadaan harus dapat merencanakan dengan tepat jumlah bahan baku yang diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan ketersediaan bahan baku ransum sapi perah dan membantu unit usaha pengadaan dalam merencanakan perse- diaan bahan baku dengan biaya yang minimal. Penelitian dilakukan pada Perusahaan Makanan Ternak (PMT) Koperasi Pe- ternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan di Cirebon. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder berupa wawancara dengan pimpinan dan staf PMT serta data mengenai pengiriman dan pemakaian bahan baku. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Economical Order Quantity (EOQ), yaitu salah satu analisis untuk mempelajari besarnya kuantitas bahan yang dapat diperoleh dengan biaya minimal (Riyanto, 1992). Disamping itu, dihitung juga besarnya persediaan penyelamat (safety stock) dan penentuan saat pemesanan kembali bahan yang akan dibeli (reorder point). Dengan melakukan kuantitas pembelian optimal, ternyata perusahaan memper- oleh keuntungan berupa penghematan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Be- sarnya biaya yang dapat dihemat dari biaya pemesanan adalah 2,40%, sedangkan dari biaya penyimpanan adalah 6,20%. Besarnya biaya yang dapat dihemat dari pol- lard 0,12%, dedak 0,50%, bungkil kelapa 8,94%, empok jagung 19,88%, bungkil kedele 0,39%, kalsium 6,07%, garam 3,80%, dan mineral 35,67%. Penghematan ini terjadi karena adanya perubahan frekuensi pemesanan dan jumlah unit tiap pesan. Rendahnya penghematan yang dapat diperoleh dari total biaya penghematan bahan baku disebabkan biaya tetap pengadaan bahan baku yang cukup besar, yaitu 80,51% sehingga biaya yang dapat dihemat hanya 0,85% yang merupakan penurun- an dari biaya pemesanan dan penyimpanan sebesar Rp. 905 198,21. Penghematan yang diperoleh dari biaya pengadaan bahan baku memang rendah, walaupun demiki- an penjadwalan bahan baku yang tepat tetap diperhatikan oleh PMT KPBS karena kontinuitas tersedianya bahan baku sangat penting bagi perusahaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152383
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File SizeFormat 
D95ARA.pdf
  Restricted Access
7.17 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.