Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152276
Title: Performa, Hematologi, dan Metabolit Darah Kambing Senduro Berbeda Umur yang Diberi Konsentrat Starter Bentuk Mash dan Pellet
Other Titles: Performance, Hematological, and Blood Metabolites of Different Aged Senduro Goats Fed on Mash and Pellet Form of Starter Concentrate
Authors: Astuti, Dewi Apri
Fassah, Dilla Mareistia
Paramitha, Rentia
Issue Date: May-2024
Publisher: IPB University
Abstract: Kambing Senduro sebagai plasma nutfah kambing lokal Indonesia yang baru ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1055/Kpts/SR.120/10/2014 perlu terus ditingkatkan produktivitasnya. Salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan fase tumbuh kembang ternak dengan pemberian konsentrat starter yang mengandung bahan pakan berkualitas dan telah diformulasikan sesuai kebutuhan ternak untuk menunjang pertumbuhannya. Alternatif sumber protein yang dapat digunakan adalah bungkil larva Black Soldier Fly (BSF) yang mengandung protein tinggi dan asam amino cukup lengkap. Selain itu, minyak asal larva BSF juga diketahui mengandung asam laurat cukup tinggi yang dapat meningkatkan imunitas ternak. Pemberian konsentrat starter umumnya masih dalam bentuk mash (tepung). Kelemahan dari pakan bentuk mash diantaranya yaitu mudah tercecer dan berdebu serta sering menyebabkan batuk pada kambing muda sehingga pada penelitian ini dilakukan pula pemberian konsentrat starter dalam bentuk pellet. Adapun pertambahan bobot badan pada masa awal pertumbuhan cenderung meningkat seiring bertambahnya umur ternak mengikuti pola sigmoid, yang mana pola pertumbuhan tahap cepat terjadi sebelum ternak dewasa kelamin. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan umur ternak pada fase lepas sapih dan pertumbuhan akan memengaruhi performa pertumbuhan maupun profil darah ternak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh konsentrat starter berbentuk mash dan pellet terhadap performa pertumbuhan, profil hematologi, dan metabolit darah anak kambing Senduro periode lepas sapih dan pertumbuhan. Penelitian ini menggunakan enam ekor kambing Senduro jantan fase lepas sapih (umur 3-4 bulan) dengan rata-rata bobot badan 13,79 ± 1,88 kg dan enam ekor kambing Senduro jantan fase pertumbuhan (umur 5-6 bulan) dengan rata-rata bobot badan 18,46 ± 1,83 kg. Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial digunakan pada percobaan dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah bentuk konsentrat starter yaitu P1 = mash dan P2 = pellet. Faktor kedua adalah umur ternak yang terdiri atas K1 = umur 3-4 bulan (fase lepas sapih) dan K2 = umur 5-6 bulan (fase pertumbuhan). Peubah yang diamati meliputi konsumsi bahan kering, konsumsi protein kasar, konsumsi lemak kasar, konsumsi serat kasar, konsumsi total digestible nutrient, profil hematologi, profil metabolit, Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH), dan efesiensi pakan. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan faktor perlakuan yang nyata diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) menggunakan SAS on Demand for Academics. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bentuk konsentrat dan umur ternak (p>0,05) terhadap seluruh parameter yang diamati. Perlakuan bentuk konsentrat tidak memberikan pengaruh nyata (p>0,05) terhadap konsumsi nutrien, profil hematologi (hemoglobin, hematokrit, total eritrosit, total leukosit, dan diferensiasi leukosit), serta profil metabolit (glukosa, kolesterol, dan total protein). Bentuk konsentrat yang berbeda berpengaruh secara signifikan (p<0,05) terhadap PBBH dan efisiensi pakan. Sementara itu, perbedaan umur ternak menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan (p<0,01) pada konsumsi nutrien, PBBH, dan glukosa darah. Perbedaan umur ternak juga berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap total eritrosit dan leukosit. Simpulan dari penelitian ini yaitu konsentrat starter dengan bentuk pellet lebih efisien dalam meningkatkan pertambahan bobot badan ternak tanpa mengganggu profil hematologi dan metabolit darah dibandingkan bentuk mash. Adapun umur ternak pada fase pertumbuhan menghasilkan konsumsi nutrien, PBBH, total eritrosit dan total leukosit yang lebih tinggi dibandingkan fase lepas sapih.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152276
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Rentia Paramitha (D2501211029) - Cover Tesis S2.pdf
  Restricted Access
Cover118.67 kBAdobe PDFView/Open
Rentia Paramitha (D2501211029) - Tesis S2 (Upload Repository IPB).pdf
  Restricted Access
Fulltext1.33 MBAdobe PDFView/Open
Rentia Paramitha (D2501211029) - Lampiran Tesis S2.pdf
  Restricted Access
Lampiran300.58 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.