Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152196
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Prawirodihardjo, H. Wirjadi | - |
dc.contributor.advisor | Fahmi, Idqan | - |
dc.contributor.author | Supriyanto, Herman | - |
dc.date.accessioned | 2024-05-29T04:51:49Z | - |
dc.date.available | 2024-05-29T04:51:49Z | - |
dc.date.issued | 1994 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152196 | - |
dc.description.abstract | Pembangunan pertanian pada masa yang akan datang diperkirakan akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Tantangan pembangunan pertanian berkaitan erat dengan usaha peningkatan dan perluasan produk pertanian terutama pangan dengan tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Di samping usaha- usaha tersebut, tantangan pembangunan pertanian lainnya adalah usaha peningkatan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran di sektor pertanian. Pengembangan pertanian di Indonesia terutama di Pulau Jawa sudah mengha- dapi masalah keterbatasan sumberdaya lahan dan air. Sedangkan pusat produksi pangan dan beberapa tanaman perkebunan berasal dari Jawa, disamping pengemba- ngan tanaman lahan sawah di luar Jawa belum bisa diharapkan hasilnya. Kondisi tersebut menjadikan dasar perlu perencanaan yang tepat dan terpadu dalam pengem- bangan pertanian baik sektoral maupun regional, sehingga efisiensi penggunaan sumberdaya pertanian dapat dicapai. Masalah utama dalam pengembangan pertanian di suatu wilayah adalah terba- tasnya sumberdaya pertanian, sedangkan para pengambil keputusan mempunyai berbagai target atau sasaran dalam pembangunan pertanian yang dilaksanakan terse- but. Untuk mencapai hal tersebut perlu perencanaan yang tepat, sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai dengan tetap memperhatikan efisiensi penggunaan sumberdaya pertanian. Oleh karena itu sebelum menerapkan suatu kebijakan perlu diperhatikan berapa kerugian secara ekonomi dari penerapan kebijakan yang biasa- nya lebih didasarkan oleh faktor non-ekonomi. Dalam perencanaan wilayah diperlukan model-model yang memperhatikan konsistensi baik secara internal maupun eksternal. Kondisi internal yang dimaksud berkaitan dengan potensi sumberdaya, sedangkan kondisi eksternal berkaitan dengan para pengambil keputusan. Pemograman linear meruapakan pendekatan yang mampu memberikan informasi yang akurat dengan beberapa keunggulan dalam efesiensi penggunaan waktu, biaya, dan informasi yang diperoleh dan merupakan alat yang cukup baik untuk penyusunan perencanaan pembangunan pertanian di suatu wilayah. Dari penelitian yang dilakukan di daerah pengairan "PEKALEN SAMPEAN" cabang Rambipuji, diketahui bahwa kendala utama dalam pengembangan pertanian lahan sawah adalah sumberdaya lahan dan air. Khusus untuk sumberdaya manusia yaitu ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian relatif berlebih jumlahnya. ... | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.subject.ddc | Agricultural Economics | id |
dc.subject.ddc | Development | id |
dc.title | Perencanaan pengembangan wilayah pertanian : Suatu pendekatan model pengelolaan irigasi studi di daerah pengairan "PEKALEN SAMPEAN" cabang Rambipuji, Kabupaten DATI II Jember, Propinsi Jawa Timur | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
A94HSU.pdf Restricted Access | 6.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.