Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152176
Title: Evaluasi penyaluran kredit usaha tani dalam meningkatkan pendapatan usahatani : Studi kasus penyaluran KUT di Kabupaten DT II Tasikmalaya, Jawa Barat
Authors: Tampubolon, S.M.H.
Dharmayanti, Indrani
Issue Date: 1999
Publisher: IPB University
Abstract: Pemerintah melalui Bank Indonesia, menyediakan KLBI untuk mendukung pelestarian swasembada pangan dan pengembangan koperasi, termasuk Kredit Usaha Tani (KUT) yang mulai diluncurkan awal Masa Tanam 1985 menggantikan kredit Bimas adalah kredit modal kerja bagi petani yang disalurkan melalui KUD dalam rangka intensifikasi padi, palawija dan hortikultura, membantu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi baru, serta untuk meningkatkan peranan KUD dalam pelayanan kredit, sarana produksi bagi petani serta mendorong partisipasi aktif petani dan mendukung pengembangan KUD. Untuk memperoleh KUT, petani yang tergabung dalam kelompok tani menempuh beberapa prosedur, mulai dari penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK), hingga memperoleh dan mengembalikan kredit. Keberhasilan suatu kredit program tidak hanya terbatas pada perencanaan dan penyaluran kredit tersebut, tetapi juga menyangkut penyuluhan, pembinaan dan pengawasan, sampai pengembalian dan penyaluran kredit tersebut pada periode selanjutnya yang melibatkan lembaga/instansi seperti BRI dan Tenaga Teknis Administrasi-nya, Depkop PKM melalui KUD dan Petugas Konsultasi Lapang, Departemen Pertanian melalui PPL-nya, Badan Pengendali Bimas dari tingkat Pusat sampai Desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta kelompok tani dan petani sebagai penerima bantuan. Dalam penyaluran KUT, lembaga-lembaga di atas mempunyai fungsi dan tugas yang berlainan. Keberhasilan program pemberian KUT ini sangat ditentukan oleh pelaksanaannya di lapangan. Penelitian ini mengevaluasi sejauhmana keberhasilan program KUT di Kabupaten DT.II Tasikmalaya, serta melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program KUT, sejauhmana lembaga di atas melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai Petunjuk Pelaksanaan KUT, kendala-kendala yang dihadapi, serta sejauhmana dengan bantuan KUT ini pendapatan petani dapat ditingkatkan. Dari hasil penelitian di lapangan, daya serap petani terhadap kredit ini di Kabupaten DT. II Tasikmalaya masih rendah yaitu rata-rata sekitar 0,82 persen dari seluruh petani per masa tanam atau sekitar 2,2 persen dari luas pertanian di Kabupaten DT.II Tasikmalaya. Padahal pemberian kredit ini bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian dan peningkatan pendapatan usahatani. Dari perhitungan pendapatan usahatani responden, diketahui bahwa dengan pemberian KUT, petani dengan luas lahan garapan kurang dari 0,5 Ha, produksinya dapat meningakat sebesar 1,9 ton /Ha, petani dengan luas garapan 0,5-1 Ha mengalami peningkatan sebesar 1,45 ton/Ha, dan petani dengan luas lahan garapan antara 1-2 Ha produksinya meningkat sebesar 1,5 ton/Ha…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152176
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99IDH.pdf
  Restricted Access
31.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.