Pengaruh antitranspiran dan jenis media terhadap intensitas kerusakan dan kecepatan pemulihan kesegaran bibit durian ( Durio Zibethinus Murr.) yangmengalami stres lingkungan akibat penggantian media

Abstract

Percobaan bertujuan untuk mengetahui konsentrasi antitranspiran ideal yang dapat diberikan pada bibit durian untuk menurunkan laju transpirasi dan mengetahui jenis-jenis media yang dapat digunakan sebagai pengganti media tanah agar dapat mengemas bibit durian dalam bentuk yang berbobot kecil dan tidak volumines. Percobaan dilakukan di lokasi pembibitan buah-buahan milik Ir Wijaya MS, Cipaku, Bogor, yang dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 1992. Bahan tanaman yang digunakan adalah bibit durian okulasi dalam polybag yang telah berumur 9 bulan dan tunas pucuk dalam keadaan dorman dan antitranspiran yang digunakan adalah alakhlor dalam bentuk bahan aktif herbisida. Sedangkan media pengganti yang digunakan adalah mos akar kadaka (Asplenium nidus), sabut kelapa, sebuk gergaji dan sekam padi serta gelatin sebagai bahan perekat media. Percobaan terdiri atas 2 unit terpisah. Percobaan I menggunakan Rancangan Acak Lengkap dalam 2 faktor. Faktor pertama, [alakhlor] dalam 5 taraf, yaitu 0 mg.l¹ (A), 20 mg.l¹ (A₁), 40 mg.¹ (A₂), 60 mg.l¹ (A) dan 120 mg.l¹ (A). Faktor kedua, penyungkupan dengan kantong plastik yang terdiri atas 2 perlakuan, yaitu tidak disungkup (S) dan disungkup (S₁). Masing-masing perlakuan diulang 5 ulangan, sehingga terdapat 5 x 2 x 5 = 50 satuan percobaan. Percobaan II menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial untuk 2 faktor. Faktor pertama, gelatin dalam 2 taraf, yaitu tanpa gelatin (G) dan gelatin 1 gram.l¹ (G₁). Faktor kedua, jenis media dalam 4 perlakuan, yaitu mos akar kadaka (M), sabut kelapa (M₂), serbuk gergaji (M) dan sekam (M). Tiap satuan percobaan diulang 9 ulangan sehingga terdapat 2 x 4 x 972 tanaman.