Pengusahaan Tanah dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Lokasi Eks HGU PT Hevindo

Abstract

Tanah dengan status Hak Guna Usaha (HGU) yang tidak dimanfaatkan dengan baik atau ditelantarkan dapat memicu konflik dengan penduduk lokal, seperti terjadi pada lokasi eks HGU PT Hevindo di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Petani penggarap yang tergabung dalam organisasi AMANAT saat ini mendorong pemerintah untuk melaksanakan reforma agraria di 37 blok yang berada di lokasi eks HGU tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengusahaan tanah di Blok Langkob Kaler Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung dan hubungannya dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga yang menguasai tanah di blok tersebut. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan kuesioner yang ditanyakan kepada semua rumah tangga responden yakni sebanyak 47 responden. Selain itu, wawancara mendalam dan observasi juga dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik responden dan tingkat penguasaan tanah dengan tingkat pengusahaan tanah. Selanjutnya, terdapat hubungan antara tingkat pengusahaan tanah yang mencakup jenis penggunaan, jenis pemanfaatan, tingkat usahatani, dan kontribusi pengusahaan tanah eks HGU terhadap total pendapatan dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga responden.

Land with Hak Guna Usaha (HGU) status that is not well utilized or abandoned can trigger conflicts with local residents, as happened in the former HGU location of PT Hevindo in Nanggung District. Tenant farmers who are members of the AMANAT organization are currently encouraging the government to implement agrarian reform. This study aims to assess land cultivation in Langkob Kaler Block, Cisarua Village, Nanggung Sub-district and its relationship with the welfare level of households. For this purpose, the census method was used by administering questionnaires to all these households. A total of 47 respondents from all these households were interviewed using the questionnaire instrument. In addition, in-depth interviews and participant observation were also conducted to collect qualitative data. The results show that there is a relationship between the characteristics of respondents and the level of land tenure with the level of land cultivation. Furthermore, there is a relationship between the level of land cultivation with the welfare level of respondent households.