Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152124
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGonarsyah, Isang-
dc.contributor.authorUdayana, Lumarta-
dc.date.accessioned2024-05-29T02:28:34Z-
dc.date.available2024-05-29T02:28:34Z-
dc.date.issued1999-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152124-
dc.description.abstractDuku adalah salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Selain dipasarkan di dalam negeri, komoditas ini telah menembus pasaran ekspor sejak tahun 1987. Permintaan terhadap duku diperkirakan akan terus meningkat terutama untuk pasar domestik sejalan dengan semakin meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi. Hak cipta milik IPB Universi Propinsi Jambi adalah salah satu sentra produksi duku di Indonesia. Berdasarkan data BPS, selama periode waktu 1986-1998, propinsi ini menduduki peringkat kelima sebagai daerah penghasil duku terbanyak di Indonesia. Dari sejumlah sentra produksi duku di Jambi, hanya daerah Kumpeh di kabupaten Batanghari yang diakui mempunyai duku yang berkualitas dan sangat digemari. Menurut waktu penjualan di tingkat petani, maka tatacara penjualan duku dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem non borongan seperti sistem kiloan dan sistem jual sendiri, pada sistem ini petani menjual duku pada saat duku tersebut telah masak dan siap dipanen, dan sistem borongan, pada sistem ini petani menjual duku pada waktu duku tersebut belum masak. Sistem penjualan yang banyak digunakan oleh petani duku di Kumpeh adalah sistem borongan. Pada sistem ini pedagang/pemborong membeli duku pada petani dengan memperkirakan jumlah buah di pohon dalam takaran pikul(kwintal) dan membayar dengan harga yang diperkirakan pada saat panen nanti. Sistem ini sering dianggap merugikan petani karena harga yang diterima lebih kecil daripada harga pada saat penen. Beberapa pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Mengapa sistem borongan dominan di Kumpeh? Apakah karena menguntungkan kedua belah pihak yakni petani dan pedagang atau karena faktor lain (2) Apa keuntungan dan kerugian masing-masing opsi kelembagaan yang dihadapi petani dalam memasarkan duku yang dihasilkan ?,(3) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi opsi kelembagaan petani dalam memasarkan duku yang dihasilkan?. Dari uraian tersebut maka tujuan umum penelitian ini adalah mempelajari sistem borongan di daerah penelitian. Sedangkan secara spesifik, penelitian ini bertujuan menganalisis sistem borongan dari sisi pemborong dan petani, membandingkan sistem borongan dan sistem lainnya yang ada di daerah penelitian dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi opsi kelembagaan petani dalam memasarkan duku yang dihasilkan. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi instansi terkait dalam menentukan kebijaksanaan dalam sistem komditi duku. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari hasil wawancara dengan 50 orang petani dan enam orang pemborong serta informan lainnya dan data sekunder didapat dari lembaga-lembaga yang terkait. Data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantiatif yang digunakan adalah Matriks Analisis Kebijaksanaan (PAM), bagian dari harga konsumen yang diterima petani dan regresi logistikā€¦dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titleAnalisis ekonomi opsi kelembagaan petani dalam pemasaran duku : Studi kasus di dua Kecamatan di Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99LUD.pdf
  Restricted Access
18.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.