Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151797| Title: | Penggunaan bentonit dalam ransum broiler untuk menekan kadar aflatoxin |
| Authors: | Aboenawan, Lily E. Laconi, Erika B. Mierwani, Golda |
| Issue Date: | 1993 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Salah satu alternatif pemecahan masalah ketersediaan pakan adalah dengan malakukan penyimpanan pada saat pakan berlimpah. Proses penyimpanan yang baik diperlukan untuk mendapatkan hasil akhir yang berkualitas baik. Tumbuhnya jamur sebagai salah satu penyebab kerusakan pakan dapat menyebabkan keracunan pada ternak yang mengkonsumsinya. Salah satu jamur yang sangat merugikan adalah Aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoxin sangat mudah tumbuh pada kondisi udara yang lembab. Bentonit sebagai mineral teraktivasi mampu mengatasi kelembaban dengan cara menyerap air dari udara karena bersifat absorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan Bentonit dalam ransum ternak yang disimpan untuk menekan pertumbuhan jamur Aspergillus flavus dalam proses penyimpanan ransum ternak. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, IPB selama tiga minggu dari bulan Mei sampai Juni 1993 dengan menggu- nakan ransum broiler. mencantunikan dan menyebutkan cumber Ransum perlakuan terdiri atas lima macam yaitu Ro Ro mengandung 0% bentonit, R, mengandung 0.025% bentonit, R, mengandung 0.05% bentonit, R, mengandung 0.075% bentonit dan R, mengandung 0.1% bentonit. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap pola Faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan bentonit dalam ransum berpengaruh sangat nyata (P<0.01) yang berarti bentonit sanggup mempertahankan atau menekan kadar aflatoxin ransum, kadar air ransum selama penyimpanan dan kadar pro- tein ransum. Berdasarkan uji jarak Duncan diperoleh hasil bahwa optimum penggunaan bento- nit untuk menekan kadar aflatoxin ransum diperoleh pada tingkat penggunaan 0.025%, untuk mempertahankan kadar protein ransum diperoleh pada tingkat penggunaan 0.075% dan untuk mempertahankan kadar air ransum diperoleh pada tingkat penggunaan 0.075%. Dengan demikian penggunaan Bentonit dalam ransum broiler untuk menekan kadar aflatoxin dapat digunakan mulai tingkat 0.075%. Penggunaan bentonit dalam ransum broiler untuk menekan kadar aflatoxin ransum lebih efisien dibandingkan dengan tehnik penyimpanan dalam ruang vacum atau ruang pendingin.... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151797 |
| Appears in Collections: | UT - Nutrition Science and Feed Technology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| D93GMI.pdf Restricted Access | 10.45 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.