Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151757
Title: Pertumbuhan populasi rotifera (Branchionus rotundiformis) pada media monospesies dan multispesies algae dengan pemberian bakteri probiotik
Authors: Widjaja, Fifi
Basmi, Johan
Pusposari, Hesti
Issue Date: 2003
Publisher: IPB University
Abstract: Permasalahan yang timbul dalam pengelolaan dan pemeliharaan benih adalah tingkat kematian larva yang tinggi, terutama ketika larva sudah mulai kehilangan sumber energi dalam tubuhnya, sehingga diperlukan pakan alami yang berkualitas tinggi dari lingkungannya. Salah satu pakan alami larva ini adalah rotifera jenis Brachionus rotundiformis yang mempunyai panjang rata-rata 160 µm. Kandungan nutrisi rotifer ini perlu diperkaya dengan menggunakan pakan alami berupa mikroalgae yang terdiri dari Nannochloropsis sp., Dunaliella sp., Isochrysis sp., dan Pavlova sp., sedangkan untuk menjaga lingkungan kulturnya, diperlukan bakteri probiotik yang dapat membersihkan dan mengurangi kontaminan media dari organisme patogen yang merugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan populasi maksimum dan optimum Brachionus rotundiformis pada media monospesies alga (Nannochloropsis sp.) dan multispesies algae (Nannochloropsis sp., Dunaliella sp., Isochrysis sp., dan Pavlova sp.) dalam kultur yang diberi bakteri probiotik. Menurut Fokusho (1989), Brachionus plicatilis dibedakan dalam dua tipe yaitu tipe "L" dengan ukuran panjang lorika 130-340 µm (rata-rata 239 µm) dan tipe "S" (small) memiliki panjang lorika sebesar 100-210 µm (rata-rata 160 µm) yang kemudian disebut sebagai Brachionus rotundiformis. Kedua tipe ini dibedakan berdasarkan perbedaan yang mencolok pada ukuran lorikanya, sedangkan bentuknya hampir mirip, hanya saja lorika tipe "L" agak pipih dan lorika tipe "S" agak bulat, selain itu ujung-ujung duri yang dimiliki tipe "S" lebih runcing daripada tipe "L". Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa pada konsentrasi probiotik sebesar 0,75 ml/lt media, telah memberikan kelimpahan tertinggi serta kondisi lingkungan yang lebih baik bagi kultur B. rotundiformis. Dari hasil penelitian utama kelimpahan tertinggi B. rotundiformis terdapat pada perlakuan tanpa probiotik dalam media multispesies algae sebesar 209 ind/mi dan dalam media monospesies alga sebesar 180 ind/ml. Hal ini disebabkan penambahan probiotik telah menghambat pertumbuhan mikroalgae dalam media kultur, sehingga kelimpahan B. rotundiformis menurun seiring dengan menurunnya ketersedian mikroalgae sebagai pakannya. Laju pertumbuhan pada media multispesies algae umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada media monospesies algae. Hal ini mengindikasikan B. rotundiformis lebih menyukai pakan yang bervariasi dengan kandungan nutrisi yang beraneka ragam. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Kelimpahan Brachionus rotundiformis pada media multispesies algae lebih tinggi dibandingkan dengan kelimpahan yang terdapat pada media monospesies alga. Kelimpahan B. rotundiformis pada media algae yang ditambahkan bakteri probiotik lebih rendah dari media algae yang tidak diberi bakteri probiotik. Probiotik dalam kultur mikroalgae bersifat menghambat pertumbuhan algae, sehingga menurunkan kelimpahannya sebagai pakan rotifera, namun kestabilan kultur Brachionus rotundiformis ini dapat terjaga dengan adanya penambahan bakteri probiotik tersebut. Probiotik dalam kultur rotifera juga dapat mengurangi keberadaan organisme kontaminan seperti ciliata....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151757
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
C03hpu.pdf
  Restricted Access
11.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.