Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151561
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBrotosunaryo, Otto AS.-
dc.contributor.authorEkowati, Luky-
dc.date.accessioned2024-05-27T00:31:30Z-
dc.date.available2024-05-27T00:31:30Z-
dc.date.issued1999-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151561-
dc.description.abstractKomoditas sapi perah merupakan produk pertanian yang mempunyai nilai gizi tinggi, kerena susu mengandung hampir semua komponen yang dibutuhkan tubuh yaitu lemak, protein, mineral dan vitamin. Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah, yaitu hanya mencapai 22% dari total jumlah penduduk Indonesia sedangkan sisanya 78% tidak mengkonsumsi susu sama sekali. Menurut Sinaga (1991), pola konsumsi masyarakat cenderung mengkonsumsi susu olahan (70%) dari pada mengkonsumsi susu segar (5%). Hal ini mendorong berkembangnya Industri Pengolahan Susu dan menyebabkan ketergantungan peternak terhadap IPS. Ditinjau dari aspek produksi, produk susu mengalami peningkatan yang cukup besar, namun produksi susu menglami peningkatan yang cukup besar, namun produksi susu dalam negeri masih belum dapat memenuhi konsumsi susu dalam negeri yang terus meningkat terutama oleh konsumen Industri. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan impor susu dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi laju impor yang makin meningkat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan pengembangan persusuan dalam negeri yang meliputi kebijakan impor sapi perah, pelaksanaan inseminasi buatan (IB), dan perbaikan manajemen usaha sapi perah dengan menjamin pemasaran dan fasilitas kredit dalam wadah koperasi dalam bentuk Koperasi Peternak Sapi (KPS). Salah satu bentuk koperasi persusuan yang cukup maju di kabupaten Bandung adalah KPSBU Lembang, hal ini didukung oleh potensi yang dimiliki Kecamatan Lembang cukup bagus untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah. Agar KPSBU dapat mampu bersaing dengan badan usaha yang lain, KPSBU dituntut untuk lebih efisien dalam menjalankan usahanya. Untuk itu perlu dilakukan kajian tentang pengelolaan usaha pemasaran susu oleh KPSBU Lembang dengan menggunakan analisis marjin tataniaga dan perkembangan KPSBU Lembang melalui analisis laporan keuangan. Penelitian dilaksanakan di KPSBU Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Untuk mengetahui pengelolaan usaha pemasaran dilakukan dengan menggunakan alat analisis marjin pemasaran, sedangkan untuk mengetahui perkembangan usaha digunakan alat analisis rasio yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas usaha yang dilengkapi dengan analisis trend, analisis persentase perkomponen dan analisis pertumbuhan usaha…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titleAnalisis pemasaran dan perkembangan usaha koperasi peternak sapi (KPS) : Studi kasus pada KPSBU Lembang, Lecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A99lek.pdf
  Restricted Access
18.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.