Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151499
Title: Studi Manajemen Produksi Industri Pengolahan Getah Ins Pgt Sindangwangi Perum Perhutani Unit Iii Jawa Barat
Authors: Basith, Abdul
Ruhendi, Surdiding
Karnasasta, Tjetjep Ukman
Issue Date: 1995
Publisher: IPB University
Abstract: Dalam kegiatan industri pengolahan getah, kontinuitas pemasokan bahan baku dan tersedianya bahan baku akan menun- jang kelancaran produksi pengolahan industri yang bersang- kutan, sesuai dengan kapasitas produksi yang tersedia sehingga sasaran target produksi dapat tercapai dengan tidak mengabaikan kualitas produksi yang diinginkan. Selain ketersediaan bahan baku, dalam kegiatan pengolahan getah pinus, kegiatan proses pengolahan akan menentukan tercapainya sasaran kuantita dan kualita hasil produksi yang ingin dicapai. Dalam kegiatan pengolahan adakalanya sasaran target produksi tercapai tetapi sebaliknya sasaran kualitas tidak tercapai, sebagai akibat adanya kendala dalam pelaksanaan proses produksi. Pelaksanaan kegiatan praktek Geladikarya/Penelitian di Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) berjudul STUDI MANAJEMEN INDUSTRI PENGOLAHAN GETAH PGT SINGDANG- WANGI PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT ".Ruang lingkup pokok bahasan dalam Geladikarya/Penelitian ini lebih ditekankan kepada pemasokan bahan baku getah dari KPH pemasok dan kegiatan pengolahan bahan baku getah menjadi gondorukem dan terpentin di PGT Sindangwangi. Tujuan Geladikarya/Penelitian terutama diarahkan kepada optimasi pemasokan bahan baku dari KPH pemasok ke PGT Sindangwangi dan kegiatan pengolahan bahan baku getah menjadi gondorukem dan terpentin di PGT Sindangwangi. Metoda yang digunakan untuk menganalisa optimasi pemasokan bahan baku adalah analisa Goal Programming, sedangkan untuk menghitung tingkat produktivitas dan efisiensi mesin dila- kukan dengan metoda pengukuran kerja melalui penelitian waktu kerja. PGT Sindangwangi mulai dibangun pada tahun 1990, kapasitas produksi 10 000 ton per tahun, dengan rendemen gondorukem sebesar 68% dan rendemen terpentin 12%. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi gondorukem dengan kualitas Water White (WW-Up). Pada tahap awal produksi tahun 1991, direncanakan kapasitas produksi sebesar 6 000 ton per tahun, rendemen gondorukem 68 dan terpentin 12%. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku getah bagi indus- tri pengolahan getah yang dikelola oleh Perum Perhutani Unit III, telah direncanakan target produksi sadapan tahun 1995 1999, antara 13644 ton 15186 ton. Untuk tahun 1995 rencana produksi getah dari KPH pemasok sebanyak 13644 ton per tahun. Dari rencana produksi tersebut, sebanyak 11380,035 ton digunakan sebagai bahan baku PGT Sindangwangi selebihnya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi PGT Maruha mintra kerja Perum Perhutani dalam kegiatan pengo- lahan getah. Anggaran biaya pengangkutan getah (Pos R) yang disedia- kan untuk tahun 1995 sebanyak Rp.36000000, dengan rata-rata biaya pengangkutan sebesar Rp. 26825 per ton. Sedangkan realisasi biaya pengangkutan getah dari KPH pemasok rata- rata berkisar antara Rp.25300 Rp. 55000. PGT Sindangwangi KPH Bandung Utara Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, dalam melaksanakan kegiatan pengadaan bahan baku bersifat pasif/menunggu datangnya bahan baku dari KPΗ pemasok. Jumlah pemasokan bahan baku dari KPH pemasok ditetapkan berdasarkan Jadwal Kemajuan Normal (Normal Progress Schedule/NPS), yang ditetapkan untuk Biro Produk- si. Sedangkan rencana pengolahan getah bagi PGT Sindang- wangi ditetapkan berdasarkan NPS untuk industri. Untuk kegiatan tahun 1995 PGT Sindangwangi merencanakan akan mengolah bahan baku sebanyak 11380,57 ton per tahun atau 1380,7 ton di atas kapasitas produksi yang tersedia yakni 10000 ton per tahun. Hasil analisis optimasi pemasokan bahan baku dari 9 KPH pemasok maupun 12 KPH pemasok ke PGT Sindangwangi berda- sarkan data realisasi biaya pengangkutan dari tiap KPH pemasok, rencana target produksi dan pemasokan KPH pemasok, anggaran biaya yang tersedia untuk pengangkutan bahan baku sebesar Rp.26825 per ton dan kapasitas pengolahan pabrik sebesar 10000 ton per tahun, menunjukan bahwa dengan ang- garan biaya sebesar Rp. 26825 per ton, pemasokan bahan baku yang optimal dari 9 KPH pemasok sebanyak 8531 ton per tahun, sedangkan bila dipasok oleh 12 KPH pemasok sebanyak 9096 ton per tahun. dst..
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151499
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R5TUKA.pdf
  Restricted Access
34.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.