Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151491
Title: Kajian Perencanaan Tenaga Kerja Ptp Agroindustri Nusantara
Authors: Ma'Arif, M. Syamsul
Moelyadi
Nurhidayat
Issue Date: 1995
Publisher: IPB University
Abstract: Siklus proses manajemen sumberdaya manusia di dalam suatu organisasi di- awali dengan kegiatan perencanaan tenaga kerja. Kegiatan selanjutnya sangat ter- gantung pada kegiatan perencanaan tenaga kerja, yaitu penarikan, seleksi, sosialisa- si, penilaian dan pengembangan, sampai promosi, pemindahan, demosi, dan pem- berhentian. Meskipun perencanaan tenaga kerja perusahaan merupakan bagian pen- ting dari manajemen sumberdaya manusia, seringkali hal ini diabaikan oleh para pengambil keputusan perusahaan. Tidak adanya perencanaan tenaga kerja perusaha- an dapat menyebabkan penyelenggaraan manajemen sumberdaya manusia tidak ber- jalan dengan efektif. Keadaan kontradiktif antara teori tentang pentingnya perenca- naan tenaga kerja dengan praktek pengabaian dari manajemen perusahaan ini telah mendorong untuk melakukan kajian tentang perencanaan tenaga kerja perusahaan se- cara lebih mendalam. Objek kajian untuk melakukan studi kasus adalah PT Perkebunan Agroindustri Nusantara (PTP Agrintara). Perusahaan ini baru didirikan tahun 1991 oleh konsor- sium PT Perkebunan milik negara dengan status sebagai perusahaan swasta. PTP Agrintara memiliki misi memanfaatkan secara optimal sumberdaya yang ada untuk menghasilkan produk industri hilir pertanian. Pada tahap awal akan didirikan bebe- rapa pabrik pengolah hasil perkebunan. Dalam jangka panjang perusahaan juga akan bergerak pada industri hilir pertanian non perkebunan lainnya. Perencanaan tenaga kerja sangat diperlukan untuk perusahaan baru seperti PTP Agrintara, terutama untuk memperhitungkan prakiraan permintaan tenaga kerja perusahaan di masa de- pan dan melakukan estimasi penawaran tenaga kerja dalam memenuhi permintaan tersebut. Di dalam penelitian ini, permasalahan pertama yang ingin diketahui adalah unit usaha apa saja yang direncanakan akan didirikan oleh PTP Agrintara. Diantara unit-unit usaha yang direncanakan tersebut, unit usaha apa saja yang dipastikan telah dimulai atau diselesaikan pembangunan sarana fisiknya pada tahun 1995. Seleksi unit usaha diperlukan untuk membatasi fokus perencanaan agar lebih sesuai dan bermanfaat. Permasalahan selanjutnya adalah mengetahui prakiraan kebutuhan tenaga kerja perusahaan untuk mengoperasikan unit-unit usaha definitif tersebut secara komersial, serta mengetahui dari sumber mana dan kapan kebutuhan tersebut akan dipenuhi. Berdasar ringkasan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah menetap kan unit-unit usaha definitif yang akan dimulai atau diselesaikan pembangunan sarana fisiknya pada tahun 1995. Tujuan kedua adalah membuat prakiraan kebutuh- an tenaga kerja perusahaan dalam mengoperasikan unit-unit usaha definitif secara komersial. Tujuan ketiga melakukan analisis sumber dan kemampuan penawaran tenaga kerja, sedangkan tujuan akhir adalah menyusun rencana pemenuhan kebutuh- an tenaga kerja perusahaan di masa depan. Hipotesis dari penelitian ini adalah hahwa dibukanya unit-unit usaha baru oleh perusahaan menyebabkan peningkatan kebutuhan tenaga kerja perusahaan. Sumber utama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan di masa depan adalah sumber internal. Sisa kebutuhan yang belum dipenuhi dari sumber internal akan diisi dari sumber eksternal. Asumsi utama dari penelitian ini adalah bahwa tidak ada hambatan finasial bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang akan diperhitungkan jumlahnya. Asumsi ini cukup realistis jika dikaitkan dengan kondisi saat ini dan proyeksi keuangan jangka menengah PTP Agrintara tahun 1993-1998. Prakiraan permintaan tenaga kerja perusahaan diperhitungkan dengan metode Normative Approach dan Delphi Technique. Normative Approach memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan rancangan struktur organisasi masa depan, dengan asumsi bahwa semua pekerjaan di perusahaan terbagi habis ke dalam struktur organisasi. Kelemahan dari tidak terpenuhinya asumsi tersebut ditutup dengan penggunaan Delphi Technique, yaitu pengumpulan pendapat sekelompok ahli di dalam perusahaan untuk memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja yang belum tergambarkan pada struktur organisasi. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui observasi langsung, wawancara, tinjauan dokumen perusahaan dan berbagai publikasi. Analisis penawaran tenaga kerja dilaksanakan dalam dua tahap yaitu analisis internal dan analisis eksternal, Analisis internal ditempuh dengan melakukan inven- tarisasi tenaga kerja yang menghasilkan management inventories dan skill invento ries. Management inventories dijadikan dasar untuk menyusun replacement charts. Analisis eksternal dilakukan melalui analisis pasar tenaga kerja dengan memanfaat kan data sekunder. Hasil analisis penawaran tenaga kerja dipertemukan dengan hasil analisis permintaan tenaga kerja untuk menyusun rencana pemenuhan tenaga kerja perusahaan. Setelah kajian dilaksanakan, diperoleh dua unit usaha definitif dari sepuluh unit usaha yang direncanakan. Pertama, industri hilir karet di Purwakarta yang telah dimulai pembangunannya tahun 1993 dan dijadwalkan mulai produksi komersial pada bulan Oktober 1995. Unit ini selanjutnya disebut Unit Usaha Karet. Kedua, unit fraksionasi/rafinasi CPO I di Kabil-Batam yang dimulai pembangunannya pada akhir 1994 dan ditargetkan dapat mulai produksi komersial pada bulan Mei 1996. Unit ini selanjutnya disebut Unit Usaha Sawit. Atas dasar hasil seleksi unit usaha tersebut maka kajian difokuskan pada perencanaan tenaga kerja PTP Agrintara untuk Kantor Pusat, Unit Usaha Karet, dan Unit Usaha Sawit. Analisis permintaan tenaga kerja menghasilkan prakiraan total kebutuhan tena- a kerja PTP Agrintara sebanyak 343 orang yang terbagi dalam tiga unit kerja. Kantor Pusat membutuhkan tenaga kerja sebanyak 102 orang terdiri dari 3 orang Direksi, 7 orang Kepala Bagian, 22 orang Kepala Urusan, 32 orang Staf Urusan, dan tenaga pelaksana sebanyak 38 orang. Unit Usaha Karet membutuhkan tenaga kerja sebanyak 110 orang terdiri dari 1 Manajer Unit, 1 Wakil Manajer Unit, 1 Ahli Tehnik, 6 Kepala Bidang, 38 tenaga pengolahan, 8 tenaga laboratorium, 23 tenaga pemeliharaan, dan 32 orang tenaga administrasi, keuangan, dan umum. Hasil perhitungan dari kajian ini berada diba- wah prakiraan dalam Rencana Jangka Menengah dan Panjang PTP Agrintara 1994- 2003 yang berjumlah 183 orang. Kebutuhan tenaga kerja Unit Usaha Sawit sebanyak 131 orang meliputi 1 Ma- najer Unit, I Wakil Manajer Unit, 5 Kepala Bidang, 43 tenaga pengolahan, 12 tena- ga laboratorium, 28 tenaga pemeliharaan, serta 41 orang tenaga administrasi, keu- angan, dan umum. Angka kajian ini berada di atas prakiraan dalam Rencana Jangka Menengah dan Panjang PTP Agrintara 1994-2003 yang berjumlah 115 orang. Analisis penawaran tenaga kerja menunjukkan sumber internal mampu menye- diakan tenaga kerja sebanyak 52 orang atau 15 persen dari total kebutuhan. Jumlah tersebut terbagi menjadi 23 orang meliputi tenaga kerja direksi dan staf yang meru- pakan management inventories dan 29 orang tenaga pelaksana yang merupakan skill Inventories PTP Agrintara. Bagan penempatan menunjukkan adanya 4 jabatan struk- tural di Kantor Pusat yang dapat diisi dari sumber internal. Pada Unit Usaha Karet, bagan penempatan menggambarkan ada 11 jabatan struktural yang dapat diisi dari suanber internal. Hasil analisis eksternal memberikan keyakinan bahwa PTP Agrintara tidak akan menghadapi masalah kuantitas tenaga kerja karena penawaran dari pasar tenaga dst...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151491
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
R6NUT.pdf
  Restricted Access
57.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.