Kajian Kesesuaian Program Pelatihan Dengan Kebutuhan Peserta Pada Pelatihan Calon Wakil Pemimpin Cabang" Di Pt. Bogor Indah"

Abstract

PT. Bogor Indah bergerak dalam bidang usaha jasa keuangan berskala besar dan termasuk sepuluh terbesar dalam industri perbankan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan manajemen, pengembangan SDM sangat menjadi perhatian PT. Bogor Indah. Hal ini terlihat dari berbagai kategori besar program pelatihan yang telah dijalankan secara berkala, yang kesemuanya berhubungan dengan kebutu- han perusahaan dalam keinginannya memperoleh SDM yang dapat diandalkan, khususnya dalam memperkuat kinerja perusahaan dan umumnya dalam menghadapi pesaing. Dalam menyelenggarakan suatu program pelatihan, perusahaan harus dapat menciptakan kondisi dimana pelati- han tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta agar pelati- han tersebut dapat efektif. Kajian ulang terhadap program pelatihan sebaiknya dilakukan demi penyempurnaan program pelatihan yang akan datang. Adapun fokus kajian penulis adalah pada Pelatihan Calon Wakil Pemimpin Cabang Bidang Operasional atau Operational Manager yang telah berjalan tahun 1994, dimana hasil dan perkembangannya sudah dapat diperoleh dan dikaji. Permasalahan pokok yang dihadapi dalam bidang pengem- bangan SDM, khususnya bidang pelatihan ini adalah: "Masih ditemui pegawai terlatih yang kurang menguasai bidang tugasnya". Masalah ini diperoleh dari jawaban kuesioner atasan peserta setelah ditempatkan. Dari masalah tersebut timbul pertanyaan (1). Apakah program pelatihan yang ada telah sesuai dengan kebutuhan pesertanya? (2). Bila pro gram pelatihan yang dilaksanakan tersebut belum sesuai kebutuhan, apa penyebabnya, dan bagaimana mengantisipasi- nya ? dan (3). Apakah evaluasi pelatihan telah dibuat dan dijalankan dengan baik? Dari masalah dan pertanyaan yang ada, maka tujuan geladikarya ini adalah (1). Mengidentifikasi kesesuaian program pelatihan dengan kebutuhan pesertanya. (2). Mengidentifikasi kondisi komponen pelatihan yang belum sesuai benar dengan kebutuhan pesertanya. (3). Merumuskan implikasi temuan dalam rangka menyempurnakan program pelatihan yang akan datang berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah Kaji Manaje- men (management audit). Dalam melakukan studi ini, sete- lah diperoleh data yang lengkap akan diuraikan (1). Prioritas temuan-temuan kajian. (2). Implikasi temuan yang dapat menyempurnakan program pelatihan yang akan datang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah Metode Observasi dan Metode Wawancara. Pada metode observasi dilakukan pengumpulan data-data sekunder berupa dokumen-dokumen pelatihan dan dokumen- dokumen umum perusahaan. Pada metode wawancara mengguna- kan kuesioner yang harus diisi oleh tiga jenis responden yang jelas batasannya, yakni peserta, instruktur dan pengelola pelatihan. Berdasarkan pendapat responden dapat dikatakan pro- gram pelatihan ini memiliki kesesuaian sedang dengan kebutuhan pesertanya yang bila ditinjau dari tingkat persentase, cukup menggembirakan, karena sebagian besar responden telah merasakan sesuainya kebutuhan peserta dengan program pelatihan ini. yang ada agar selalu sesuai dan dapat diterapkan. 3) Semua instruktur sebaiknya diberikan pelatihan mengajar (Training of Traineer atau TOT). 4) Materi dan instruktur diseleksi kembali untuk mengetahui yang baik dan sesuai kebutuhan. Evaluasi terhadap materi dan instruktur dapat digunakan untuk seleksi ini. 5) Metode belajar-mengajar yang lebih merangsang keterlibatan peserta, seperti lati- han-latihan diskusi pemecahan masalah (problem solving) dan pengambilan keputusan (decision making) lebih diperba- nyak. 6) Pengontrolan kelengkapan dan kondisi fasilitas hendaknya selalu dilakukan. 7) Jadwal pelatihan hendaknya ditinjau kembali agar tidak terasa terlalu padat dalam satu hari.