Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151321
Title: Analisis Distribusi Laba Antara Perusahaan Inti Dengan Petani Plasma Dalam Proyek Pir-Trans Sawit Xyz
Authors: Syah, Hamdani M.
Tanopruwito, Djoni
Nasution, Ade Dermawan
Issue Date: 1997
Publisher: IPB University
Abstract: Sebagian besar kebutuhan minyak nabati dunia dipenuhi dari minyak kedelai dan minyak sawit. Pasokan minyak sawit cenderung mengalami peningkatan Pada tahun 1991 pasokannya terhadap minyak nabati dunia sebesar 19% dan pada tahun 1995 meningkat menjadi 21%. Negara importir sawit terbesar adalah RRC, Pakistan, dan India, sedangkan negara eksportir sawit terbesar adalah Malaysia dan Indonesia. Tingginya pertumbuhan konsumsi minyak sawit dunia antara lain disebabkan: a. Meningkatnya kesadaran konsumen internasional, bahwa minyak sawit tidak membawa dampak negatif terhadap kesehatan b. Bagi negara-negara yang sedang berkembang, produk minyak sawit masih merupakan: Barang normal, yang artinya, peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan konsumsi minyak sawit. Barang elastis, yang artinya, apabila harga minyak sawit turun akan mengakibatkan kenaikan konsumsi minyak sawit dengan persentase yang lebih besar, dibanding persentase penurunan harga minyak sawit c. Harga minyak sawit relatif lebih rendah, dibanding harga minyak nabati lainnya, sehingga mempunyai kemampuan substitusi yang kuat. Selain sebagai produsen minyak sawit nomor dua, (nomor satu adalah mminyak sawitnya sangat besar. Dengan demikian pengembangan minyak sawit di Indonesia bukan hanya untuk meningkatkan devisa non migas, juga untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk Indonesia Perkebunan sawit di Indonesia dikelola oleh tiga kelompok usaha, Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Swasta, dan Perkebunan Besar Negara Khusus untuk meningkatkan peranan Perkebunan Besar Swasta, sejak awal tahun delapan puluhan, pemerintah menyediakan fasilitas kredit degan bunga rendah, KI PBSN I, KI PBSN II, dan KI PIR-Trans. Pada saat ini tersedia pula KKPA untuk Perkebunan Rakyat yang bermitra dengan perkebunan besar/menengah. Proyek PIR-Trans sawit XYZ adalah proyek yang memperoleh pembiayaan KI PIR-Trans, berlokasi di Propinsi Jambi, dan pembangunan proyeknya telah dimulai sejak 1989, dengan rencana sebagai berikut: a. Kebun inti seluas 5000 Ha, berikut fasilitas non tanaman dan pabrik CPO total kapasitas 160 ton TBS per jam. b. Kebun plasma seluas 20.000 Ha, yang dikonversi secara bertahap kepada petani plasma. Sampai dengan akhir Mei 1997, telah dilaksanakan konversi kebun plasma seluas 9.460 Ha kepada 4.730 petani, (setiap petani plasma memperoleh lahan kebun sawit seluas 2 Ha/ 1 kapling). Tahun tanam dan maksimum kredit dari kebun plasma yang telah dikonversi adalah:
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151321
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
E2ADNN.pdf
  Restricted Access
33.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.