Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151245| Title: | Kajian Strategi Teknologi Produksi Kondom Pt. Mitra Rajawali Banjaran |
| Authors: | Gumbira-Sa'Id, Endang Wahyudi Maha, Alexander |
| Issue Date: | 1998 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tergolong tinggi, yaitu 1,9-2,3% per tahun pada kurun waktu Pelita I Pelita V. Setelah tahun 1980, laju pertumbuhan penduduk sedikit demi sedikit menurun dan diperkirakan mencapai angka 1,63% per tahun pada tahun 1994. Pada tahun 1998 jumlah penduduk diperkirakan mencapai 204 juta jiwa, sehingga menduduki peringkat ke lima penduduk terbesar di dunia. Untuk mengatasi masalah kependudukan, pemerintah Indonesia sejak Pelita I telah melakukan usaha mendasar melalui program Keluarga Berencana (KB). Melalui gerakan KB Nasional, pemerintah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduk hingga mencapai 1,13% per tahun selama kurun waktu 1998-2020, Salah satu alat KB yang dipergunakan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah kondom. Untuk mendukung program KB tersebut, pada tahun 1987 pemerintah Indonesia membangun pabrik kondom dengan kapasitas terpasang 900 000 gross per tahun, dan pabrik tersebut adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Pada saat ini pabrik kondom dikelola oleh PT. Mitra Rajawali Banjaran. Memasuki era perdagangan bebas, PT. Mitra Rajawali Banjaran menghadapi persaingan yang sangat ketat, baik dari pesaing dalam negeri maupun produk kondom dari perusahaan di luar negeri yang memasuki pasar Indonesia. Untuk meningkatkan penjualan ke pasar bebas dalam negeri dan meningkatkan produksi kondom, maka pada tahun 1998 telah dialokasikan biaya promosi untuk pemasaran dalam negeri sebesar Rp 676 000 000. Langkah di atas dianggap baik, namun belum tentu efektif tanpa didukung oleh manajemen teknologi yang baik. Namun, kapasitas pabrik yang termanfaatkan dari tahun 1993-1997 baru sebesar 9,82-23,33%, tingkat kegagalan produksi kondom yang cukup tinggi, dan penjualan kondom dari tahun ke tahun cenderung menurun. Akibatnya, PT. Mitra Rajawali Banjaran selama ini mengalami kerugian dan berkinerja tidak sehat. Hal ini merupakan indikasi bahwa sumberdaya yang ada di perusahaan belum dikelola secara optimal. Apabila hal ini berkelanjutan, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tidak dapat bersaing di pasar dan dalam jangka panjang tidak dapat hidup....dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/151245 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| R13ALM.pdf Restricted Access | 50.11 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.