Rancangan Tolak Ukur Kinerja Unit Usaha Ptp.Agriantara Dengan Menggunakan Balanced Scorecard

Abstract

Persaingan dalam industri hilir karet dan minyak goreng saat ini cukup tinggi, yang mengakibatkan setiap perusahaan perlu memiliki perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Dalam melakukan kontrol terhadap strategi, umumnya dilakukan perusahaan melalui mekanisme pengukuran keuangan. Tetapi dalam lingkungan persaingan dewasa ini pengukuran seperti itu saja tidak cukup. Beberapa perusahaan menunjukkan keberhasilannya melalui program-programnya yang merupakan kunci sukses atau pemicu (driver) suksesnya dalam jangka panjang. Program tersebut antara lain Total Quality Management (TQM), Just In Time (JIT), Customer Focused Organization, Leaming Organization, dll yang bukan merupakan program keuangan, tetapi dalam jangka panjang mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. PTP Agrintara adalah perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PTPN I-XIV dan bergerak dalam bidang pengolahan dan pemasaran produk-produk industri hilir perkebunan. Sampai dengan saat ini, PTP Agrintara telah memiliki dua unit usaha, yaitu unit usaha industri hilir kelapa sawit dan karet. PTP Agrintara memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah untuk menghasilkan produk bermutu tinggi dengan harga bersaing. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan beberapa sasaran jangka panjang. Lingkungan persaingan yang semakin kompetitif dan PTP Agrintara yang relatif baru masuk dalam industrinya, mengakibatkan PTP Agrintara perlu memiliki strategi yang tepat dan tolak ukur kinerja untuk membantu implementasi dan evaluasi strategi tersebut. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dari geladikarya yang dilakukan adalah bagaimana strategi yang dapat diterapkan oleh kedua unit usaha PTP Agrintara dan bagaimana rancangan sasaran dan tolak ukur kinerja tersebut. Tujuan dari geladikarya adalah memberikan alternatif strategi, sasaran strategis dan tolak ukur kinerja dengan menggunakan empat perspektif yang tergabung dalam Balanced Scorecard (BS) yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran serta pertumbuhan. Geladikarya ini menggunakan metode studi kasus. Data diperoleh melalui, observasi, wawancara dengan pihak manajemen, kuesioner dan studi pustaka. Responden dari kuesioner internal dan ekstemal adalah masing-masing tiga orang dari manjemen setiap unit usaha. Pengolahan data internal dengan analisis Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix dan analisis lingkungan dengan External Factor Evaluation (EFE) Matrix. Strategi induk ditentukan berdasarkan hasil IFE dan EFE matriks. Rancangan tolak ukur dengan perspektif BS disesuaikan dengan strategi induk. ...