Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Pelatihan Teknis Pada Dinas Kependudukan Dki Jakarta

Abstract

Dinas Kependudukan DKI Jakarta berdasarkan Perda DKI Jakarta Nomor 6 tahun 1979, memiliki tugas pokok menyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan penduduk, pengelolaan dan pelayanan Kartu Tanda Penduduk serta administrasi kependudukan lainnya. Salah satu kelompok petugas yang berperan penting dalam jajaran Dinas Kependudukan adalah para petugas pelayanan pendaftaran penduduk yang bertugas pada tingkat Dinas, Suku Dinas Seksi Kependudukan Kecamatan dan Sub Seksi Kelurahan. Para petugas ini merupakan ujung tombak pelayanan kependudukan, karena dalam menjalankan tugasnya berhadapan langsung dengan masyarakat. Oleh karena itu mereka perlu mendapatkan perhatian di dalam pengembangan kemampuan SDM, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya dapat berhasil dengan baik. Upaya yang telah dilakukan Dinas Kependudukan dalam mengembangkan SDM petugas pelayanan pendaftaran diantaranya melalui pelatihan teknis. Dengan pelatihan teknis tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, motivasi kerja, produktifitas kerja dan kemampuan teknis. Namun upaya yang dimaksud belum mencapai apa yang diharapkan dan masih ditemui kelemahan serta kendala. Permasalahannya disamping kelemahan dalam pelaksanaan pelatihan meliputi jumlah peserta masih kurang, hasil pelatihan belum dievaluasi dan perencanaan pelatihan belum dilakukan analisis kebutuhan pelatihan. Juga terdapat kendala yaitu penempatan petugas pelayanan belum didasarkan pada sistem pengembangan yang terpola, tetapi didasarkan pada kebutuhan mendesak Sementara ini belum pernah dilakukan penelitian yang mendalam tentang. pengembangan SDM melalui pelatihan terhadap keragaan (performance) pegawai, khususnya bagi petugas pelayanan pendaftaran penduduk. Selama ini yang dilakukan hanya bersifat pengamatan secara garis besar Sehubungan hal di atas, tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui kondisi pengembangan SDM melalui pelatihan teknis saat ini dilakukun, menganalisis persepsi peserta tentang pelatihan teknis dan peningkatan keragaan, menganalisis hubungan antara faktor efektifitas pelatihan dengan aspek-aspek keragaan petugas dan menganalisis kebutuhan pelatihan dalam rangka pengembangan SDM. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menyampaikan saran dalam menentukan langkah-langkah strategis pada pelatihan teknis bagi petugas pelayanan pondaftaran penduduk dimasa mendatang di lingkungan Dinas Kependudukan DKI Jakarta. Hasil analisis dari penilaian atau persepsi responden, dipaparkan di bawah ini 1. Pelaksanaan pelatihan teknis di Dinas Kependudukan, cenderung tidak didahului dengan kegiatan analisis kebutuhan pelatihan. Penentuan peserta dilakukan dengan pengamatan kasar dan penunjukkan serta pelaksanaan pelatihan tergantung program dari Kantor Diklat Propinsi DKI Jakarta. 2. Tingkat efektifitas pelatihan teknis adalah 66.47% dan berada pada bobot 3, yaitu cukup efektif. Terdapat peningkatan keragaan SDM (71.06%) setelah pasca pelatihan berada pada bobot 4, yaitu meningkat. Sementara itu variabel efektifitas pelatihan yang mendapat nilai tertinggi adalah variabel II (pencapaian tujuan organisasi) dan nilai yang paling rendah yaitu variabel V (materi pelajaran). Sedangkan variabel keragaan yang mendapat nilai tinggi adalah variabel I (peningkatan pengetahuan) dan yang paling rendah adalah variabel II (perubahan sikap). 3. Melalui alat analisis statistik non parametrik korelasi Spearman's. Tingkat korelasi antara pelatihan dengan keragaan sangat kuat yaitu nilai korelasi 0.813. Untuk pengelompokkan responden ternyata: a. Kepala Sub Seksi Kependudukan Kelurahan memiliki korelasi lebih tinggi daripada para Kepala Seksi. b. Mereka yang memiliki pendidikan bukan sarjana menunjukkan tingkat korelasi lebih tinggi daripada mereka yang memiliki pendidikan sarjana. c. Kelompok petugas yang memiliki masa kerja di bawah 20 tahun menunjukkan tingkat korelasi lebih tinggi daripada mereka yang memiliki masa kerja di atas 20 tahun. d. Petugas yang merupakan golongan III menunjukkan tingkat korelasi dan signifikan lebih baik daripada golongan II. 4. Kebutuhan pelatihan bagi petugas pelayanan pendaftaran kependudukan adalah: a. Para Kepala seksi dan mereka yang memiliki pendidikan sarjana merupakan suatu kelompok peserta pelatihan, perlu mendapat materi- materi dan metode yang sama. b. Para Kepala Sub Seksi Kependudukan Kelurahan, petugas pendaftaran pada tingkat Suku Dinas dan Dinas Kependudukan dengan memiliki pendidikan bukan sarjana, masa kerja kurang 20 tahun dan golongan II merupakan suatu kelompok peserta pelatihan dengan materi-materi dan metode yang sama. c. Mereka yang memiliki golongan III dan masa kerja lebih dari 20 tahun, materi yang diberikan cenderung ditentukan oleh jabatan, pendidikan dan tugas pekerjaan yang bersangkutan, Berdasarkan hal-hal tersebut disarankan: 1. Untuk lebih efektifnya pelaksanaan pelatihan bagi para petugas pelayanan administrasi kependudukan, maka perlu dikaji ulang yang menyatukan para peserta pelatihan yang memiliki jabatan Kepala Seksi dengan Kepala Sub Seksi atau petugas pendaftaran pada tingkat Suku Dinas dan Dinas. Bobot materi pelatihan yang diberikan perlu disesuaikan dengan jabatan, pendidikan dan tugas pekerjaanya. 2. Berdasarkan kegiatan analisis kebutuhan pelatihan perlu memberitahukan kepada kantor Diklat Propinsi DKI Jakarta tentang kebutuhan pelatihan meliputi nama kegiatan, tujuan, peserta, materi pelajaran dan volume. 3. Perlu dilakukan evaluasi secara berkala terhadap pasca pelatihan dalam rangka memantau keragaan SDM setelah dilatih, sehingga dapat menentukan perbaikan-perbaikan pelatihan pada masa mendatang. 4. Dalam kerangka pengembangan SDM, perlu dilakukan tindak lanjut yang terprogram dan terarah terhadap peserta pelatihan yang potensial, dengan diberi peluang untuk mengikuti diklat teknis lainnya, diklat fungsional dan diklat penjenjangan.