Mempelajari efektivitas chitosan dari limbah udang untuk penjernihan air sungai

Abstract

Udang merupakan komoditi utama dalam bidang perikanan untuk tujuan ekspor udang dibekukan dalam bentuk tanpa pala dan tanpa kulit, sehingga menghasilkan limbah yang cukup besar, namun belum diiringi dengan pemanfaatan limbah tersebut. Oleh karena itu perlu adanya usaha pemanfaatan limbah. Limbah udang berupa kepala dan kulit dapat diolah menjadi chitosan. Kebutuhan manusia akan air cukup besar. Namun demikian untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kwalitas semakin sulit. Salah satu syarat kwalitas air adalah jernih juga tidak mengandung logam berat. Untuk mendapatkan air yang jernih diperlukan perlakuan terhadap air tersebut, yang disebut proses koagulasi dengan menambahkan koagulan. Chitosan merupakan polimer dengan gugus amina-nya dapat dipakai sebagai koagulan. Penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan mencari kecepatan koagulasi dan flokulasi serta lama pengadukannya dan konsentrasi yang optimum dari chitosan dalam menjernihkan air. Penelitian utama bertujuan untuk membandingkan kemampuan chitosan dan alum dalam wenjernihkan air. Pada penelitian utama dilakukan analisa kekeruhan, warna, padatan tersuspensi, BOD, COD, PH dan logam berat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Dari penelitian pendahuluan, didapatkan kecepatan koagulasi adalah 150 rpm dengan lama pengadukan 1 menit dan 60 rpm untuk flokulasi dengan lama pengadukan 30 menit. Konsentrasi optimum chitosan dalam menjernihkan air adalah 1 ppm dan 1,5 ppm. Dari penelitian utama yang dilakukan didapatkan bahwa penggunaan chitosan dan alum berpengaruh nyata terhadap kekeruhan, COD dan pH. Tetapi tidak berbeda nyata terhadap warna, kandungan padatan tersuspensi, BOD dan logam berat.